REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Parlemen Jepang pada Selasa (8/6) mendesak pemulihan kekuasaan pemerintahan sipil di Myanmar yang digulingkan militer pada Februari.
Menurut Kyodo News, majelis rendah parlemen atau Diet, mengutuk kudeta oleh militer Myanmar (Tatmadaw). Dalam resolusi yang diadopsi pada Selasa, anggota parlemen Jepang menggambarkan kudeta militer sebagai “tindakan pencegahan upaya dan harapan untuk demokrasi".
Anggota parlemen mendesak pemerintah Jepang untuk "memanfaatkan semua sumber daya diplomatik untuk mewujudkan pemulihan demokrasi di Myanmar".
Menurut Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik, sedikitnya 857 orang tewas selama demonstrasi anti-kudeta, sementara 4.677 orang lainnya ditahan.