Rabu 09 Jun 2021 15:36 WIB

Seorang Perempuan Melahirkan Sendirian di Tengah Hutan

Usai melahirkan perempuan itu pergi meninggalkan bayinya yang akhirnya meninggal.

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Karta Raharja Ucu
Seorang perempuan dilaporkan melahirkan sendirian di sebuah hutan pinus. Foto: Ilustrasi kaki bayi.
Foto: Pixabay
Seorang perempuan dilaporkan melahirkan sendirian di sebuah hutan pinus. Foto: Ilustrasi kaki bayi.

REPUBLIKA.CO.ID, PURBALINGGA -- Warga Desa Jingkang Kecamatan Karangjambu Kabupaten Purbalingga, belakangan digegerkan dengan kasus seorang perempuan yang melahirkan seorang diri di tengah hutan pinus. Bahkan yang lebih membuat warga tak habis pikir, perempuan tersebut meninggalkan bayi yang masih berlumur darah begitu saja.

''Kasusnya terjadi kemarin. Kita masih menyelidiki siapa sebenarnya perempuan yang melahirkan di tengah hutan, kemudian meninggalkan bayinya begitu saja,'' jelas Kapolsek Karangreja Iptu Pol Catur Subagyo, Rabu (9/6).

Kapolsek menyebutkan, kasus tersebut pertama kali diketahui oleh Tursidin (55 tahun), petani warga desa setempat yang sedang menyadap getah pinus di hutan tersebut. Saat sedang menyusuri hutan, dia mendengar suara perempuan menjerit dan mengeluh kesakitan.

Karena curiga, dia mencari sumber suara. Ternyata, suara itu berasal dari seorang wanita yang sedang melahirkan.

Karena takut terjadi hal yang tak diinginkan dengan wanita itu, Tursudin kemudian kembali ke desanya dan mengajak tiga warga lain untuk melakukan pengecekan. ''Namun saat kembali ke lokasi wanita tersebut, ternyata wanita itu sudah tidak ada. Mereka hanya menemukan sesosok bayi laki-laki yang masih lengkap dengan plasentanya, tergeletak di tanah,'' kata Kapolsek menjelaskan.

Warga yang melihat bayi tersebut, langsung membawa bayi tersebut ke Puskesmas Pembantu Desa Jingkang. ''Bayi sempat ditangani petugas medis puskesmas beberapa saat. Namun karena kondisinya lemah, bayi tersebut akhirnya meninggal,'' katanya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement