REPUBLIKA.CO.ID, oleh Antara, Muhammad Fauzi Ridwan, Rahma Sulistya, Umi Nur Fadhilah
Peluncuran paket makanan McDonald's dengan grup musik Korea BTS hari ini menjadi fenomena tersendiri. Pada sore hari, beberapa jam setelah paket makanan tersebut dijual, sejumlah gerai McDonald's disegel karena melanggar aturan protokol kesehatan selama pandemi Covid-19.
Kepolisian Republik Indonesia (Polri) ikut turun tangan menindaklanjuti peristiwa antrean panjang yang terjadi di sejumlah gerai restoran cepat saji McDonald's. Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Pol Argo Yuwono, mengatakan, Polri bersama TNI berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk memberikan edukasi agar jangan sampai antrean menjadi kerumunan yang dapat menyebabkan penularan Covid-19.
"Polri bersama TNI berkoordinasi dengan pemda untuk memberikan edukasi terhadap kejadian tersebut," kata Argo, Rabu (9/6). Menurut Argo, upaya-upaya yang dilakukan secara soft approach memastikan manajemen gerai tidak menimbulkan kerumunan yang dapat melanggar protokol kesehatan.
Terkait apakah akan ada upaya penegakan hukum, Argo mengatakan akan mengomunikasikan terlebih dahulu dengan gugus tugas Covid-19. "Hal ini juga dikomunikasikan ke gugus tugas Covid-19," ujar Argo.
Antrean pengemudi ojek daring di sejumlah gerai McD di Tanah Air membeli pesanan BTS Meal. McDonald's merilis menu baru BTS Meal yang langsung diserbu pengemudi ojek daring.
Menu baru ini hanya bisa dibeli lewat aplikasi layanan pesan antar makanan yang saat ini tersedia di Tanah Air. Jika ingin membeli langsung, pembeli hanya diperbolehkan membeli lewat layanan tanpa turun (lantatur) atau drive thru.
Antrean di gerai McDonald's ini dilaporkan terjadi di sejumlah wilayah, seperti Jakarta, Tangerang, Semarang, Bandung, Depok, Bogor, dan Kota Malang, Jawa Timur. Beberapa di antaranya ada yang disegel. Kasus kerumunan di gerai McDonald's juga pernah terjadi pada Mei 2020.
Kerumunan McD Sarinah terjadi pada masa pandemi Covid-19 dan penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) oleh pemerintah. Kerumunan tersebut terjadi bertepatan dengan hari terakhir McDonald's Sarinah beroperasi. Akibat peristiwa tersebut, McDonald's Sarinah didenda Rp 10 juta karena menggelar seremoni penutupan gerai saat PSBB.
Pengemudi ojek daring mengaku butuh waktu lebih dari dua jam untuk mengantre promo paket BTS Meals di McDonald's Artha Gading, Jakarta Utara, Rabu (9/6). Abu Rafif, pengemudi ojek daring, mengaku rugi waktu karena harus menunggu antrean sampai lebih dari dua jam untuk mengambil pesanan penggemar BTS atau BTS Army, di lokasi tersebut.
"Mengantre dari jam 11.00 baru sekarang (13.13 WIB) dapatnya, rugi waktu dua jam soalnya," kata Abu. Ia mengaku mendapat pesanan tersebut saat sedang mangkal di Mal Kelapa Gading.
"Dari MKG, lagi mangkal tiba-tiba ada pesanan masuk dibawa ke sini. Dari jam 11.00. Tapi, diarahkan kemari," kata dia.
Untungnya, pengemudi tidak mendapat keluhan dari pelanggan kalau lama mengantre. Sebab, mereka sudah mengantisipasinya dengan memberi tahu lebih dulu kalau antreannya panjang.
"Kalau bakal lama begini, kami sih sudah bilang lebih dulu," kata Abu.
Antrean pembelian paket BTS Meals sempat menimbulkan kerumunan di McDonalds Artha Gading hingga menyebabkan kemacetan di Jalan Boulevard Artha Gading. Akibat peristiwa tersebut, petugas gabungan dari Kepolisian Sektor Kelapa Gading, Suku Dinas Perhubungan, dan Satuan Polisi Pamong Praja membubarkan kerumunan tersebut.
Petugas juga tidak mengizinkan lagi pengunjung masuk dengan alasan restoran McDonald's Artha Gading ditutup untuk sementara waktu. Satpol PP Kelapa Gading, Bambang Sutiawan, mengatakan, kerumunan di MCD dikarenakan pesanan melalui daring dan drive thru membeludak karena manajemen restoran tidak membuka pemesanan makan di tempat.
"Sehingga, kami amankan rekan-rekan yang dari ojek daring. Yang mobil kami setop dulu agar lebih kondusif. Ini mencegah hal-hal yang tidak diinginkan. Karena, antrean lumayan lama. Kami menghalau supaya kerumunan tidak terjadi dan menimbulkan klaster Covid-19 yang baru lagi," kata Sutiawan.
Sementara itu, salah satu pengunjung yang tidak mau disebutkan namanya mengaku rela mengantre untuk mendapatkan paket BTS Meals untuk mengincar gelas plastik dan alat makan bergambar personel boyband asal Korea tersebut. Selain itu, yang membuat menarik dari paket BTS Meals adalah waktu pemesanan yang terbatas (limited offer).
Di Bandung, dua buah gerai makanan cepat saji McDonald's di Jalan Buahbatu dan Cibiru, Bandung, disegel oleh petugas Satpol PP. Penyegelan dilakukan pascaterjadi kerumunan pembeli yang mengantre hendak membeli produk BTS Meals. Antrean didominasi oleh para pengendara ojek daring.
Kepala Satpol PP Kota Bandung, Rasdian Setiadi, membenarkan telah melakukan penyegelan terhadap dua buah gerai makanan cepat saji di Jalan Buah Batu dan Jalan Cibiru Bandung, Rabu siang. Penyegelan dilakukan pascaterjadi dugaan pelanggaran protokol kesehatan pada masa pandemi Covid-19, yaitu muncul kerumunan.
"Iya, semua outlet-nya akan diberikan sanksi sesuai perwali dan sebagai sampel outlet yang di Bubat dan Cibiru dilakukan penyegelan," ujarnya saat dikonfirmasi.
Ia menuturkan, penyegelan dilakukan selama 14 hari ke depan. Selain itu, gerai-gerai lainnya akan diberikan sanksi berdasarkan peraturan Wali Kota Bandung akibat muncul kerumunan.
Sejumlah gerai makanan cepat saji McDonald's di Kota Bandung banyak dipadati oleh pengendara ojek online yang hendak memesan paket BTS Meal. Selain itu, sejumlah penggemar BTS turut mengincar paket tersebut.
Kerumunan dari antrean pembelian BTS Meal di McDonald's di Jalan Sisingamangaraja, Medan, Sumatra Utara, pun berujung pada pembubaran oleh kepolisian. "Ini kita bubarkan karena melanggar protokol kesehatan. Ini rupanya seluruh Indonesia lagi ada promo seperti ini," kata Wakapolsek Medan Kota, AKP AW Nasution.
Ia menyebut bahwa pihaknya juga telah meminta kepada pihak manajemen McDonald's untuk menghentikan promo tersebut agar tidak terjadi kerumunan. "Kami sudah minta manajernya biar aplikasi yang dikirim dihentikan," ucapnya.
Salah seorang pengemudi ojek daring bernama Onward mengeluhkan kerumunan yang terjadi akibat promo BTS Meal tersebut. Ia mengaku khawatir akan terjadi klaster baru penyebaran Covid-19 akibat kerumunan tersebut.
"Kalau saya batalkan pesanan ini, mungkin tiga jam kemudian baru saya dapat orderan. Apa pun ceritanya, mau pakai masker pun kalau tidak melakukan 3M itu memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan, Covid-19 pasti akan datang," ujarnya.
Hingga saat ini aparat kepolisian berusaha membubarkan ratusan pengemudi ojek daring yang masih mengantre. Tak hanya di Jalan Sisingamangaraja, kerumunan antrean pembeli ini juga terjadi di sejumlah gerai McDonald's di beberapa lokasi di Kota Medan.