Sejumlah Daerah di DIY Kesulitan Air Bersih
Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Fernan Rahadi
Ilustrasi kekeringan. | Foto: ANTARA FOTO/Abriawan Abhe
REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- BPBD DIY menyebut beberapa daerah di DIY sudah mulai kesulitan mendapatkan air bersih sejak masuknya musim kemarau. Terutama di beberapa daerah di Kabupaten Gunungkidul, Kabupaten Kulonprogo, Kabupaten Bantul, dan Kabupaten Sleman.
"Daerah mana yang sulit air, yang jelas di daerah yang memang jauh dari sumber air," kata Manajer Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD DIY, Danang Samsu kepada Republika melalui sambungan telepon, Rabu (9/6).
Danang menuturkan, di Gunungkidul daerah yang kesulitan air bersih didominasi di sekitar Perbukitan Seribu. Di Kulonprogo, daerah yang kesulitan air bersih ada di sekitar Bukit Menoreh.
"Misalnya di desa-desa yang ada di Kecamatan Kokap, Samigaluh, Kalibawang, Girimulyo," ujar Danang.
Di Bantul, kesulitan air bersih didominasi di Kecamatan Piyungan dan Imogiri. Sementara, di Sleman kesulitan air bersih terjadi di Kecamatan Prambanan.
"Kesulitan air bersih karena masuk kemarau, kalau musim kemarau daerah-daerah itu sulit air dan itu selalu berulang," jelasnya.
Danang menjelaskan, Gunungkidul dan Kulonprogo memang daerah yang sering terjadi kekeringan di DIY. Masyarakatnya pun dinilai sudah siap menghadapi kesulitan air yang terus terjadi saat masuknya musim kemarau.
"Persoalannya masyarakat siap atau tidak, kalau di Gunungkidul di tiap kecamatan itu punya mobil tangki (untuk droping air)," katanya.
Walaupun begitu, upaya penanganan tetap dilakukan oleh masing-masing BPBD kabupaten dan provinsi. Masyarakat juga diminta untuk membudayakan hemat air dan merawat daerah-daerah tangkapan air.
"Pola tanam kita juga harus menyesuaikan dengan kalender iklim agar jangan berdampak kekeringan, itu kita laporkan ke masyarakat. Kemudian perawatan sumber-sumber air, jangan sampai nanti kekurangan air karena pompanya macet," katanya menambahkan.