REPUBLIKA.CO.ID, ONTARIO -- Salah seorang warga Muslim Ontario, Kanada, Nomaan Mubashir, menulis sebuah opini pada laman The Star, terkait serangan teroris yang terjadi di London Ontario. Serangan ini telah mengguncang masyarakat luas.
Serangan juga memunculkan peringatan bagi warga Kanada pada arus kebencian dan kefanatikan di kantong-kantong tertentu terhadap Muslim. Dalam tulisannya, Mubashir mengaku merasa khawatir terhadap keselamatan keluarganya usai terjadi peristiwa tersebut.
"Sebagai seorang Muslim Kanada, saya sangat merasakan kekhawatiran akan keamanan keluarga saya, termasuk istri saya, yang berhijab, dan anak-anak, karena kejadian ini," kata dia.
Sebagai seorang musafir, Mubashir merasa beruntung bisa bepergian ke seluruh dunia dan bangga memberi tahu keluarga dan teman-teman bahwa Kanada adalah negara terbaik di dunia untuk ditinggali.
"Pada saat ini, kita harus bangkit menghadapi tantangan dan melawan rasisme dan tindakan kebencian terhadap anggota, komunitas, atau kelompok agama mana pun," jelasnya yang kemudian mengutip Surat Al-Maidah Ayat 33.
"Hati saya merasakan kesedihan yang luar biasa karena kehilangan empat kehidupan indah yang terputus. Begitu banyak mimpi dan potensi hancur dengan kematian mereka," ujarnya.
Sebagai orang Kanada, Mubashir menyampaikan, intoleransi dan kebencian harus diatasi. Kanada memiliki masyarakat multikultural sehingga harus mengutuk tindakan jahat ini dalam istilah yang paling keras.
"Pelaku serangan teroris keji ini harus diadili dengan pesan pamungkas bahwa tidak ada tempat untuk kebencian, rasisme, dan intoleransi di Kanada," ucapnya.