Rabu 09 Jun 2021 20:02 WIB

Akademisi: Pertanian Organik Bermanfaat bagi Kesuburan Tanah

Pengembangan pertanian organik akan bertumpu pada penggunaan pupuk organik

Red: Gita Amanda
 Akademisi dari Fakultas Pertanian Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto Dr Purwanto mengatakan bahwa pertanian organik memiliki banyak manfaat bagi kesuburan dan kesehatan tanah. (ilustrasi)
Foto: ANTARA / Irwansyah Putra
Akademisi dari Fakultas Pertanian Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto Dr Purwanto mengatakan bahwa pertanian organik memiliki banyak manfaat bagi kesuburan dan kesehatan tanah. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Akademisi dari Fakultas Pertanian Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto Dr Purwanto mengatakan bahwa pertanian organik memiliki banyak manfaat bagi kesuburan dan kesehatan tanah.

"Pertanian organik pengaruhi kesuburan tanah," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Rabu (9/6).

Baca Juga

Dosen jurusan agroteknologi Fakultas Pertanian Unsoed itu menambahkan keuntungan dari pengembangan pertanian organik dapat dilihat dari beberapa sisi di antaranya dari sisi kesuburan dan kesehatan tanah. Selain sisi kesuburan dan kesehatan tanah, tambah dia, keuntungan lainnya juga dapat dilihat dari keseimbangan ekosistem, nutrisi, serta dari sisi ekonomi.

"Dari sisi kesuburan tanah dan kesehatan tanah keuntungannya antara lain dapat meningkatkan kadar bahan organik tanah. Pengembangan pertanian organik akan bertumpu pada penggunaan pupuk organik dan hal ini akan membuat kadar-kadar karbon organik tanah makin meningkat di mana pada umumnya tanah sawah Indonesia kadar karbon organik tanahnya rendah," katanya.

Dia menambahkan bahwa bahan organik tanah merupakan sumber karbon bagi mikroorganisme tanah sehingga aktivitas mikroba tanah yang berguna akan makin meningkat. "Dampaknya adalah meningkatnya kadar hara dari aktivitas bakteri penambat nitrogen dan bakteri pelarut fosfat," katanya.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰمَعْشَرَ الْجِنِّ وَالْاِنْسِ اَلَمْ يَأْتِكُمْ رُسُلٌ مِّنْكُمْ يَقُصُّوْنَ عَلَيْكُمْ اٰيٰتِيْ وَيُنْذِرُوْنَكُمْ لِقَاۤءَ يَوْمِكُمْ هٰذَاۗ قَالُوْا شَهِدْنَا عَلٰٓى اَنْفُسِنَا وَغَرَّتْهُمُ الْحَيٰوةُ الدُّنْيَا وَشَهِدُوْا عَلٰٓى اَنْفُسِهِمْ اَنَّهُمْ كَانُوْا كٰفِرِيْنَ
Wahai golongan jin dan manusia! Bukankah sudah datang kepadamu rasul-rasul dari kalanganmu sendiri, mereka menyampaikan ayat-ayat-Ku kepadamu dan memperingatkanmu tentang pertemuan pada hari ini? Mereka menjawab, “(Ya), kami menjadi saksi atas diri kami sendiri.” Tetapi mereka tertipu oleh kehidupan dunia dan mereka telah menjadi saksi atas diri mereka sendiri, bahwa mereka adalah orang-orang kafir.

(QS. Al-An'am ayat 130)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement