Rabu 09 Jun 2021 20:31 WIB

Kembangkan Peternakan Modern, Sukabumi Panen 40 Ribu Ayam

Peternakan ayam di Kota Sukabumi kini menjadi salah satu yang termodern di Indonesia

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Gita Amanda
Rektor IPB Arif Satria dan Dirjen Diksi Kemendikbud Ristek) Wikan Sakarinto mengikuti panen raya ayam Teaching Factory (Tefa) modern closed house sekolah vokasi IPB University di Kampus IPB Sukabumi, Rabu (9/6).
Foto: Republika/riga nurul iman
Rektor IPB Arif Satria dan Dirjen Diksi Kemendikbud Ristek) Wikan Sakarinto mengikuti panen raya ayam Teaching Factory (Tefa) modern closed house sekolah vokasi IPB University di Kampus IPB Sukabumi, Rabu (9/6).

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Peternakan ayam di Kota Sukabumi kini menjadi salah satu yang termodern di Indonesia. Hal ini dikarenakan kehadiran kampus IPB University yang mengembangkan Teaching Factory (Tefa) modern closed house sekolah vokasi.

Hal ini ditandai dengan panen raya ayam Teaching Factory (Tefa) modern closed house sekolah vokasi IPB University di Kampus IPB Sukabumi, Rabu (9/6). Pengembangan peternakan ini dikerjasamakan dengan PT Charoen Pokphand Indonesia, Tbk.

''Hari ini panen ayam di tefa closed house kampus IPB Sukabumi dengan kapasitas 40 ribu ekor ayam,'' ujar Rektor IPB University Arif Satria kepada wartawan, Rabu sore. Di mana masa produksi ini dengan durasi 35 hari dengan bobot ayam 2,4 kilogram per ekornya.

Menurut Arif, pengembangan peternakan ayam ini dengan melibatkan PT Charoen Pokphand. Keberadaan tefa closed house ini menjadi percontohan bagi mahasiswa dan publik untuk belajar peternakan modern yanh dikelola secara profesional dan menguntungkan.

Selain itu kata Arif, pengembangan peternakan ini menciptakan suasana industri di dalam kampus karena akan semakin mengakrabkan mahasiswa dengan industri. Upaya ini mendorong peningkatan kompetensi mahasiswa agar siap memasuki dunia industri.

Sebab ungkap Arif, teknologi di kampus dan dunia indusri setara. Intinya hal ini meningkatkan link and match.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement