Rabu 09 Jun 2021 21:25 WIB

Penutup Stupa Candi Borobudur Mulai Dibuka

Penutup stupa dibuka setelah kurang lebih selama 7 bulan menjutupi candi.

Petugas Balai Konservasi Borobudur (BKB) menutup stupa dengan menggunakan terpal di Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. Kini, setelah tujuh bulan berlalu, penutup stupa tersebut mulai dibuka (ilustrasi)
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Petugas Balai Konservasi Borobudur (BKB) menutup stupa dengan menggunakan terpal di Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. Kini, setelah tujuh bulan berlalu, penutup stupa tersebut mulai dibuka (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MAGELANG -- Sejumlah petugas Balai Konservasi Borobudur (BKB) membuka penutup stupa Candi Borobudur yang sebelumnya difungsikan untuk mengantisipasi hujan abu vulkanik dampak erupsi Gunung Merapi di perbatasan Provinsi Jawa Tengah dengan Daerah Istimewa Yogyakarta. Koordinator Aspek Pemanfaatan Balai Konservasi Borobudur Yudi Suhartono di Magelang, Rabu (9/6) mengatakan, penutup stupa dibuka setelah kurang lebih selama tujuh bulan mulai November 2020 hingga awal Juni 2021 Candi Borobudur ditutup dengan terpal.

Pembukaan penutup stupa tersebut berdasarkan berbagai pertimbangan. Antara lain kondisi Gunung Merapi berdasarkan surat permohonan informasi dari BPPTKG Yogyakarta yang menyatakan bahwa kondisi Gunung Merapi saat sejak 5 November 2020 berstatus Siaga (level III), hujan abu yang terjadi dominan di sektor timur Gunung Merapi maksimal sejauh delapan kilometer dari puncak gunung. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas mengancam sektor selatan-barat daya Gunung Merapi sejauh maksimal lima kilometer. Dan sektor Tenggara sejauh tiga kilometer. 

Baca Juga

Diperkirakan proses erupsi efusif Gunung Merapi masih akan terjadi beberapa bulan ke depan. "Berdasarkan informasi tersebut untuk sementara ini kondisi Candi Borobudur aman dari erupsi Gunung Merapi," katanya.

Menurut dia, kondisi bangunan Candi Borobudur yang ditutup dengan terpal pada jangka waktu lama juga perlu dibuka untuk selanjutnya dilakukan langkah-langkah konservasi agar batuan penyusun Borobudur tetap terawat. Selain itu, katanya masukan dan saran dari berbagai pihak terkait dengan pembukaan penutup stupa Borobudur dengan harapan wisatawan dan masyarakat dapat melihat Candi Borobudur secara alami dari jauh tanpa penutup.

"Hal itu menjadi pertimbangan untuk membuka penutup Candi Borobudur," katanya. Ia berharap, ke depan masyarakat sekitar dan pelaku wisata juga berperan serta bersama-sama untuk menjaga dan melindungi Candi Borobudur agar lestari dan dapat diwariskan kepada generasi mendatang.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement