Sleman Panen Padi Organik Memanfaatkan Bakteri
Rep: Wahyu Suryana/ Red: Fuji Pratiwi
Petani memanen padi (ilustrasi). Komunitas Tani Mandiri Indonesia (KTMI) melaksanakan panen raya padi yang ditanam menggunakan teknologi bakteri. | Foto: Antara/Nyoman Hendra Wibowo
REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Komunitas Tani Mandiri Indonesia (KTMI) melaksanakan panen raya padi di lahan pertanian Dusun Karanglo, Kalurahan Purwomartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, DIY. Padi yang dipanen merupakan hasil pertanian tanpa pupuk kimia dan menggunakan bioteknologi.
Ketua KTMI, Kasiat Adi Siswanto mengatakan, penggunaan bakteri sebagai ganti pupuk kimia tanaman padi dapat meningkatkan hasil produksi menggunakan teknologi bakteri. Hal itu bisa menekan biaya produksi menggantikan pemakaian pupuk dan obat-obatan.
Ia berharap, para petani nantinya dapat mengurangi penggunaann pupuk kimia. Karenanya, Kasiat menekankan, KTMI ingin terus menyadarkan petani untuk bisa mengurangi terlebih dulu atau bahkan mulai tidak menggunakan pupuk atau obat kimia.
"Karena sebenarnya semua unsur itu sudah terkandung di alam ini seperti penggunaan bakteri," kata Kasiat, Rabu (9/6).
Pada kesempatan itu, Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa, mengapresiasi upaya yang dilakukan KTMI tersebut. Ia turut berharap, upaya-upaya tersebut dapat ditiru dan disebarluaskan oleh petani-petani lain, khususnya yang ada di Kabupaten Sleman.
Cara budidaya pertanian organik itu salah satu solusi yang bisa diterapkan mencapai pertanian yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Selain itu, tidak kalah penting usaha menyehatkan tanah yang sakit bisa dilakukan dengan pemanfaatan pupuk organik.
"Seiring semakin meningkatnya kesadaran masyarakat tentang pola hidup sehat, saat ini produk pertanian organik, yang dalam budidayanya tidak menggunakan pupuk kimia dan insektisida semakin digemari. Tentu ini merupakan peluang bagi petani Sleman," ujar Danang.