Kamis 10 Jun 2021 05:28 WIB

Cakupan Vaksinasi Nakes Capai 95 Persen

Vaksinasi mengurangi tingkat keparahan jika terinfeksi covid-19.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Dwi Murdaningsih
Tenaga kesehatan memeriksa data sebelum vaksinasi Covid-19 untuk warga pralansia di RS Siloam Yogyakarta, Senin (7/6). Pemerintah Yogyakarta mulai melakukan vaksinasi Covid-19 untuk warga pralansia atau usia 50 hingga 60 tahun. Hal ini untuk menggenjot capaian vaksinasi Covid-19 warga rentan terhadap virus Covid-19.
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Tenaga kesehatan memeriksa data sebelum vaksinasi Covid-19 untuk warga pralansia di RS Siloam Yogyakarta, Senin (7/6). Pemerintah Yogyakarta mulai melakukan vaksinasi Covid-19 untuk warga pralansia atau usia 50 hingga 60 tahun. Hal ini untuk menggenjot capaian vaksinasi Covid-19 warga rentan terhadap virus Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Cakupan vaksinasi Covid-19 untuk tenaga kesehatan (nakes) mencapai 94,97 persen per Juni 2021 ini. Kendati nyaris seluruh nakes sudah divaksinasi, namun peluang terinfeksi virus corona masih ada. Vaksinasi sendiri berfungsi selain untuk mencegah penularan, juga untuk mengurangi tingkat keparahan bila terkonfirmasi positif Covid-19. 

Kejadian nakes yang tetap terinfeksi Covid-19 ditemukan di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Pada awal Juni ini, lebih dari 300 orang nakes terinfeksi Covid-19. Kabar baiknya, seluruhnya tidak menunjukkan perburukan. Hal ini diyakini sebagai efek dari vaksinasi Covid-19. 

Baca Juga

"Perlu diingat bahwa jika sudah divaksinasi secara penuh maka prokes tetap harus dijalankan dengan ketat," kata Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito, Rabu (9/6).

Seperti diketahui, kasus Covid-19 melonjak tajam di Kudus akibat tingginya mobilitas warga pada libur Lebaran lalu. Lonjakan kasus juga terjadi di Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, juga akibat penularan dari klaster keluarga yang mudik Lebaran. 

"Untuk antisipasi hal ini jajaran pemerintah pusat telah melakukan tindakan cepat dengan melakukan koordinasi dan berikan bantuan kepada daerah yang alami lonjakan kasus. Bantuan diberikan untuk permudah daerah melakukan pengendalian kasus yang sedang tinggi," kata Wiku.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement