REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Pria yang diduga telah menampar wajah Presiden Prancis Emmanuel Macron menjalankan klub untuk penggemar ilmu pedang abad pertengahan. Dua sumber yang akrab dengan penyelidikan pada Rabu (9/6) mengatakan, pria itu tidak memiliki catatan kriminal sebelumnya.
Sebuah sumber polisi mengidentifikasi tersangka sebagai Damien Tarel (28 tahun), dan berasal dari Saint-Vallier, di tenggara Prancis. Jaksa setempat mengatakan, Tarel sedang diselidiki atas penyerangan terhadap seorang pejabat publik.
Sebuah sumber yang dekat dengan penyelidikan menggambarkan Tarel sebagai seseorang yang sedikit culun dan gamer. Tarel dan seorang pria lainnya masih dalam tahanan polisi pada Rabu.
Tarel terancam didakwa dengan tuduhan penyerangan terhadap pejabat publik. Dia menghadapi hukuman maksimal tiga tahun penjara dan denda 45 ribu euro.
Tarel mengelola klub lokal yang berfokus pada praktik seni bela diri Eropa bersejarah, termasuk ilmu pedang tradisional. Dia telah mendirikan klub permainan papan yang disebut "The Knights of the Square Table".
Seorang teman Tarel, Aurlien Laniece, mengatakan kepada Reuters bahwa dia mengenalnya sebagai orang baik dan selalu membantu tetangga. Tarel juga dikenal kerap menularkan semangatnya kepada orang lain.
Laniece mengaku terkejut atas laporan di media Prancis bahwa Tarel mengikuti kelompok sayap kanan dan monarki di media sosial. Reuters tidak dapat mengonfirmasi temuan ini karena akun media sosial Tarel telah dikunci. "Dia bukan tipe pria yang melakukan itu (memukul seseorang)," kata Laniece.