Kamis 10 Jun 2021 09:15 WIB

350 Ribu Orang di Tigray Ethiopia Alami Kelaparan

Menurut catatan kelaparan terjadi 2 kali dalam dekade terakir, di Somalia dan Sudan.

Red: Dwi Murdaningsih
Kelaparan/ilustrasi
Foto: osocio.org
Kelaparan/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, ADDIS ABABA -- Sebuah analisis yang tidak dipublikasikan badan-badan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) dan kelompok-kelompok bantuan memperkirakan sekitar 350.000 orang di wilayah Tigray berada dalam kondisi kelaparan. Hal ini menurut dokumen internal PBB yang dilihat oleh Reuters pada Rabu (9/6). Tigray adalah wilayah yang dilanda konflik di Ethiopia

Pemerintah Ethiopia membantah analisis Klasifikasi Fase Ketahanan Pangan Terpadu (IPC) itu. Menurut catatan pertemuan Komite Tetap Antar-Lembaga (IASC) yang terdiri dari setidaknya 18 kepala organisasi PBB dan non-PBB, kelaparan telah dinyatakan terjadi dua kali dalam dekade terakhir. Yang pertama terjadi di Somalia pada 2011 dan di Sudan Selatan pada 2017, menurut IPC.

Baca Juga

Badan-badan PBB, kelompok bantuan, pemerintah dan pihak terkait lainnya menggunakan IPC untuk bekerja sama menentukan situasi."Mengenai risiko kelaparan, tercatat bahwa angka analisis IPC yang tidak dipublikasikan sedang diperdebatkan oleh pemerintah Ethiopia, terutama sekitar 350.000 orang di seluruh Tigray yang diyakini berada dalam kondisi kelaparan IPC 5," tulis dokumen itu.

Ia juga mengatakan analisis itu telah menemukan bahwa jutaan orang lebih di seluruh Tigray membutuhkan dukungan pangan dan pertanian. Dukungan mata pencaharian mendesak untuk mencegah penurunan lebih lanjut menuju kelaparan.