REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Otoritas Investasi Abu Dhabi, Abu Dhabi Investment Authority (ADIA), bergabung dengan salah satu pembelian dengan leverage terbesar sepanjang masa dengan menginvestasikan sekitar satu miliar dolar AS bersama konsorsium yang mengakuisisi perusahaan pemasok medis Medline Industries Inc. Dana kekayaan terbesar ketiga di dunia, yang dikenal sebagai ADIA, akan mendukung pengambilalihan Medline oleh Blackstone Group Inc, Carlyle Group Inc dan Hellman & Friedman.

Ini disampaikan oleh sumber anonim yang mengetahui perihal tersebut kepada Bloomberg. Perusahaan investasi milik negara Singapura, GIC Pte, juga berinvestasi dalam kesepakatan tersebut, yang memberi nilai Medline lebih dari 30 miliar dolar AS.

Seorang juru bicara ADIA mengkonfirmasi investasi tersebut sebagai tanggapan atas pertanyaan Bloomberg. Lembaga investasi dari Abu Dhabi ini telah mengumpulkan aset di bawah 700 miliar dolar AS, menurut perkiraan dari Global SWF dan SWF Institute. Mandatnya adalah menyalurkan surplus minyak pemerintah ke kepemilikan asing.

Medline adalah produsen dan distributor pasokan medis swasta AS terbesar seperti sarung tangan, pakaian pelindung, dan meja pemeriksaan ke rumah sakit dan kantor dokter. Konsorsium ekuitas swasta mengalahkan raksasa investasi Kanada Brookfield Asset Management Inc., yang menawar sendiri, untuk mengakuisisi bisnis tersebut.

ADIA telah berusaha untuk mengambil keuntungan dengan menjalin banyak kesepakatan dengan sejumlah perusahaan besar global. Tahun lalu, mereka setuju untuk berinvestasi bersama dengan Advent International dan Cinven pada pembelian unit elevator Thyssenkrupp AG senilai 19 miliar dolar AS.

Dana tersebut merupakan bagian dari konsorsium yang membeli bisnis perawatan kulit Nestle SA senilai 10 miliar dolar AS pada 2019. Ini juga merupakan kesepakatan perawatan kesehatan kedua ADIA secara berurutan. Pada bulan Mei, ia mengambil saham minoritas di penyedia perangkat lunak perawatan kesehatan Dedalus Holding dari perusahaan ekuitas swasta Ardian.

Lembaga investasi negara itu telah membangun tim profesional ekuitas swastanya sendiri, yang memungkinkannya untuk melakukan lebih banyak investasi langsung sendiri. Bulan ini, ia menambahkan karyawan senior lainnya ke analisis data internal dan tim kecerdasan buatan, yang dibentuk untuk mengembangkan strategi investasi baru.

Ikuti Whatsapp Channel Republika