Kamis 10 Jun 2021 13:02 WIB

Efek Samping Diet tak Sehat Terhadap Wanita

Beberapa pilihan makanan dan minuman terkait erat dengan suasana hati buruk.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Qommarria Rostanti
Rasa lesu, kantuk, bahkan kesal biasanya muncul setelah menyantap makanan tak sehat.
Foto: republika.co.id
Rasa lesu, kantuk, bahkan kesal biasanya muncul setelah menyantap makanan tak sehat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rasa lesu, kantuk, bahkan kesal biasanya muncul setelah menyantap makanan tak sehat. Namun, penelitian baru menunjukkan, makanan diet tak sehat memiliki konsekuensi lebih serius untuk kesehatan dalam jangka panjang.

Untuk menguji apakah diet dapat menyebabkan perbaikan suasana hari antara pria dan wanita berusia 30 tahun atau lebih, para peneliti di Binghamton University meminta subjek penelitian mengisi kuesioner tentang kebiasaan makan dan suasana hati mereka. Dengan menggunakan analisis multivariabel, temuan yang diterbitkan dalam Journal of Personalized Medicine edisi Mei 2021 menunjukkan hubungan mengejutkan antara diet sehat dan pengaruh positif.

Para peneliti studi itu juga menemukan hubungan yang signifikan antara pola makan tidak sehat dan suasana hati yang buruk, terutama di antara para partisipan wanita. "Untuk pola makan tidak sehat, tingkat tekanan mental lebih tinggi pada wanita dibandingkan pria, yang menegaskan wanita lebih rentan terhadap makanan tidak sehat dibandingkan pria," kata asisten profesor studi kesehatan dan kebugaran di Binghamton University dan penulis utama studi tersebut, Lina Begdache dilansir di Eat This, Not That!, Kamis (10/6).

Tidak semua kebiasaan makan yang tidak sehat akan berdampak pada kesehatan mental, meskipun beberapa pilihan makanan dan minuman lebih terkait erat dengan suasana hati buruk dibandingkan yang lain. "Makanan cepat saji, melewatkan sarapan, kafein, dan makanan tinggi glikemik (HG), semuanya terkait dengan tekanan mental pada wanita dewasa," ujar Begdache.

Di sisi lain, penulis penelitian menemukan buah-buahan dan sayuran berdaun hijau tua (DGLV) berkaitan dengan kesejahteraan mental. Penulis penelitian menemukan, satu kebiasaan sehat tertentu dapat membantu mengurangi risiko makanan tidak sehat yang memengaruhi kesehatan mental.

"Informasi tambahan yang kami pelajari dari penelitian ini adalah bahwa olahraga secara signifikan mengurangi hubungan negatif antara makanan HG dan makanan cepat saji dengan tekanan mental," kata Begdache.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement