Kamis 10 Jun 2021 13:15 WIB

RI Dorong Komitmen APEC Wujudkan Keadilan Vaksin

Vaksin dinilai akan sangat efektif dalam mengendalikan pandemi Covid-19

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito menyebut ada tiga daerah yang dapat menjadi contoh dalam penerapan PPKM Mikro agar lebih mudah dan efektif.
Foto: Satgas Covid-19
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito menyebut ada tiga daerah yang dapat menjadi contoh dalam penerapan PPKM Mikro agar lebih mudah dan efektif.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Indonesia sedang mendorong komitmen bersama sejumlah negara yang tergabung dalam keanggotaan Asia Pacific Economic Community (APEC) untuk mewujudkan percepatan akses vaksin, obat-obatan dan peralatan penunjang penanganan Covid-19.

"Upaya ini bertujuan untuk memulihkan perekonomian, perdagangan dan pariwisata di tingkat Asia Pasifik. Serta demi mewujudkan keadilan vaksin bagi semua," kata Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito dalam keterangan pers yang diterima di Jakarta, Kamis (10/7).

Menurut dia, vaksin Covid-19 sangat dibutuhkan dalam penanganan pandemi di berbagai dunia, termasuk negara di Asia Pasifik."Karena vaksin akan sangat efektif dalam mengendalikan pandemi Covid-19 apabila pemberiannya diberikan secara masif, salah satunya melalui program vaksinasi massal," kata dia.

Ia mengatakan pemerintah berkomitmen untuk mengakselerasi program vaksinasi sambil berusaha untuk memenuhi ketersediaan vaksin di Indonesia, baik yang bersumber dari luar negeri ataupun dari produksi dalam negeri. Dalam pelaksanaan program vaksinasi di Tanah Air, kata dia, pemerintah mendahulukan populasi yang memiliki risiko seperti warga lanjut usia (lansia) dan pra lansia serta populasi kunci pembangunan nasional seperti guru.

Ia menambahkan hingga Selasa (8/6) jumlah penerima vaksin COVID-19 di Indonesia sudah mencapai 40,3 juta orang. Terdiri atas tenaga kesehatan dan petugas pelayanan publik."Pemerintah pusat terus mendorong pemerintah daerah untuk terus melakukan peningkatan jumlah masyarakat yang menerima vaksin. Sehingga semakin banyak yang terlindungi, sekaligus meminimalisasi penularan yang terjadi di masyarakat," jelas Wiku Adisasmito.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement