Kamis 10 Jun 2021 14:55 WIB

Pertamina Salurkan Biosolar di 5.518 SPBU Seluruh Indonesia

Pertamina terus meningkatkan keandalan suplai B30 dengan rekonfigurasi pola suplai

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Gita Amanda
Memasuki tahun 2021, permintaan terhadap bahan bakar biosolar B30 telah merata.
Foto: Pertamina
Memasuki tahun 2021, permintaan terhadap bahan bakar biosolar B30 telah merata.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Memasuki tahun 2021, permintaan terhadap bahan bakar biosolar B30 telah merata. Saat ini terdapat 5.518 SPBU di Indonesia sudah menyalurkan biosolar B30.

Direktur Perencanaan & Pengembangan Bisnis PT Pertamina Patra Niaga (Subholding Commercial & Trading Pertamina), Mars Ega Legowo Putra, mengatakan Pertamina terus meningkatkan keandalan suplai B30 dengan melakukan rekonfigurasi pola suplai biodiesel di 30 titik suplai dan memanfaatkan seluruh TBBM di 114 lokasi untuk mencampur sekaligus menyalurkan BBM B30 di seluruh wilayah Indonesia.

Baca Juga

Berdasarkan data Pertamina realisasi penyerapan pada tahun 2020 mencapai 89 persen yaitu 7,14 juta kiloliter (KL) dari alokasi sebesar 8.02 juta KL. Pada tahun 2021, sesuai Kepmen ESDM 252/2020 Pertamina  mendapatkan alokasi untuk menyerap biodiesel/FAME sebesar 7,81 juta KL, dimana hingga Mei 2021 serapan FAME telah mencapai 2,96 juta KL.

“Sejalan dengan kebijakan mandatory implementasi biodiesel di seluruh sektor, Pertamina telah menyalurkan biosolar subsidi sebesar 13,3 juta KL di tahun 2020, sedangkan tahun 2021 dari Januari hingga Mei, Pertamina telah menyalurkan 5,3 juta KL,” jelas Mars Ega.

photo
Saat ini terdapat 5.518 SPBU di Indonesia sudah menyalurkan biosolar B30. - (Pertamina)

 

Menjawab kebutuhan pasar domestik dan ekspor, Pjs Senior Vice President Corporate Communications & Investor Relations, Fajriyah Usman, menyampaikan Pertamina akan memperkuat fasilitas produksi melalui pengembangan Biorefinery dan pengembangan infrastruktur sektor hilir.

“Untuk menjangkau wilayah yang lebih luas, saat ini Pertamina sedang menuntaskan pembangunan infrastruktur BBM dengan fokus pembangunan Terminal BBM di Kawasan Timur Indonesia,” ujar Fajriyah

Fajriyah menambahkan bahwa untuk meningkatkan produksi biodiesel, Pertamina melalui Subholding Refinery and Petrochemical memiliki roadmap untuk pengembangan Green Fuel berupa HVO (Hydrotreated Vegetable Oil) atau D100 berupa modifikasi dan pengembangan unit Grass Root untuk produksi Green Diesel D100 yang berlokasi di Kilang Dumai, Cilacap, dan Plaju.

“Sebagai salah satu upaya Pertamina untuk kedaulatan energi nasional, pengembangan-pengembangan BBM terus dijalankan diantaranya dengan terus mengembangkan produksi green gasoline dan green diesel di Cilacap. Pertamina akan terus mendaya gunakan segala sumber daya alam domestik guna mendukung kemandirian dan kedaulatan energi nasional,” pungkas Fajriyah dalam siaran persnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement