REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN -- Harga hewan kurban menjelang hari Raya Idul Adha 1442 Hijriah di wilayah Banjarmasin, Kalimantan Selatan, diprediksi naik kisaran 15-20 persen dari harga saat kondisi normal. Pedagang besar antarpulau, Faiz mengatakan, kenaikan harga hewan untuk kurban sejak di tingkat petani atau peternak, sementara di Banjarmasin hanya menyesuaikan harga.
"Kenaikan harga terjadi mulai di tingkat petani atau pengumpul di Pulau Jawa, Sulawesi, atau Sumatera," katanya di Baanjarmasin, Kamis (10/6).
Sedangkan di Banjarmasin, hanya menyesuaikan harga, karena semua hewan ternak yang dijual didatangkan dari beberapa kabupaten di Pulau Jawa, Sulawesi dan Sumatra."Dalam kondisi normal, kambing seharga Rp 2,2 juta akan naik menjadi Rp 2,5 juta hingga Rp 2,7 juta, bahkan lebih" ujarnya.
Selain harganya naik, permintaan atas hewan kurban seperti kambing juga naik, terutama saat mendekati hari raya kurban. Faiz mengaku, pihaknya mulai mengantisipasi kenaikan permintaan tersebut dengan mendatangkan kambing dari luar Kalimantan lebih banyak dari kondisi biasa.
Dalam kondisi normal, ia mendatangkan kambing hingga 1.500 ekor sebulan. Namun, menjelang Idul kurban kali ini jumlah tersebut tidak menutup kemungkinan akan ditingkatkan hingga beberapa persen dari hari biasa.
Selain untuk memenuhi kebutuhan konsumsi biasa, seperti warung sate, atau yang lainnya, kebutuhan akan kambing di Banjarmasin dan beberapa daerah lain di Kalsel juga untuk memenuhi kebutuhan aqiqah dan di musim haji ini untuk ibadah kurban.