Dua Siswa SD Positif Covid, PTM Setop Sementara
Rep: Eko Widiyatno/ Red: Yusuf Assidiq
Sejumlah murid mengikuti uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) tahap 2. | Foto: ANTARA/Hafidz Mubarak A
REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Sistem pembelajaran SD Negeri Sokanegara 1 Purwokerto, Jawa Tengah, yang sebelumnya sudah melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM), terpaksa kembali melakukan pembelajaran dengan metode daring. Hal ini menyusul temuan adanya dua siswa yang dipastikan terpapar Covid-19.
''Kedua siswa yang terpapar Covid-19 ini merupakan kakak beradik yang tertular covid dari keluarganya. Bapaknya terpapar covid, kemudian menularkan pada kedua anaknya,'' jelas Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Banyumas, Irawati, Kamis (10/6).
Ia menyebutkan, kedua siswa ini diketahui positif covid pada Senin (7/6) setelah seluruh keluarganya melakukan swab mandiri. ''Informasi ini baru diketahui pihak sekolah pada Senin sore. Sedangkan Senin pagi dan hari-hari sebelumnya, kedua siswa tersebut sempat masuk sekolah mengikuti kegiatan PTM,'' jelasnya.
Menyusul informasi itu, sejak Selasa (8/6), pihaknya memerintahkan pihak sekolah untuk tidak melanjutkan PTM. ''Kegiatan pembelajaran tetap berjalan, namun menggunakan metode daring,'' jelasnya.
Sedangkan untuk mencegah penyebaran kasus tersebut, pihaknya berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan dan Satgas Covid-19 Kabupaten Banyumas untuk melakukan tracing. Seluruh siswa yang melakukan kontak erat dan juga guru sekolah, diputuskan untuk melakukan tes swab.
Kepala SDN 1 Sokanegara, Tri Rudiyati, menuturkan kedua siswa yang diketahui tarpapar Covid-19 dari kedua orang tuanya, merupakan siswa kelas 4 dan 5. ''Keduanya memang sempat datang ke sekolah Senin (7/6) pagi dan bertemu dengan teman-temannya, sehingga kita perlu melakukan pencegahan agar penyakit tersebut tidak makin meluas,'' katanya.
Disebutkan, sejak melaksanakan kegiatan PTM pada awal Maret 2021 lalu, pihak sekolah selalu menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Sebelum masuk ke kompleks sekolah, setiap siswa dan guru akan dilakukan pemeriksaan suhu tubuh.
''Termasuk kedua anak yang positif, juga kita lakukan pemeriksaan suhu tubuh. Namun saat itu, suhu tubuh anak tersebut dalam kondisi normal sehingga diizinkan masuk kelas,'' ujarnya.
Menyusul temuan ini, Tri menyebutkan, seluruh siswa yang melakukan kotak erat sudah dilakukan tes. Hasilnya, tidak anak didik lain yang positif. ''Ada 20 siswa siswa kelas 4 dan 5 yang dilakukan tes. Alhamdulillah, hasilnya semua negatif,'' jelas dia.
Sedangkan untuk seluruh tenaga pengajar di SD Sokanegara juga sudah dilakukan pengambilan sampel swab PCR pada Kamis (10/6). ''Namun hasilnya belum keluar, sehingga seluruh guru SD Negeri Sokanegara diminta untuk tetap di rumah sampai hasil tes PCR keluar,'' katanya.
Mengenai kelanjutan program PTM yang dilaksanakan di berbagai sekolah di Banyumas, Irawati menyatakan untuk sementara tidak ada penambahan sekolah yang melakukan PTM. ''Sebentar lagi, anak-anak mulai memasuki masa libur sekolah. Jadi penambahan sekolah PTM, akan ditunda sampai masa libur sekolah selesai,'' ujarnya.
Sejak Maret 2021, Pemkab Banyumas memutuskan untuk memulai uji coba PTM di beberapa sekolah. Secara keseluruhan hingga saat ini, ada 27 sekolah di berbagai tingkat pendidikan yang melaksanakan kegiatan PTM.