Kamis 10 Jun 2021 15:58 WIB

India Catat Rekor Lebih dari 6.000 Kematian dalam Sehari

Revisi data memicu kecurigaan jumlah korban meninggal jauh melebihi yang dilaporkan

Rep: ferginadira/ Red: Hiru Muhammad
 Anggota keluarga, dengan pakaian pelindung, dengan bantuan pekerja menguburkan jenazah seseorang yang meninggal karena COVID-19, di pemakaman Kristen di New Delhi, India, Sabtu, 29 Mei 2021
Foto: AP / Ishant Chauhan
Anggota keluarga, dengan pakaian pelindung, dengan bantuan pekerja menguburkan jenazah seseorang yang meninggal karena COVID-19, di pemakaman Kristen di New Delhi, India, Sabtu, 29 Mei 2021

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI--India kembali mencatat rekor global lebih dari 6.000 kematian akibat Covid-19 dalam kurun waktu 24 jam, Kamis (10/6). Angka ini tercatat setelah satu negara bagian memperbaharui data total angka kematian terkait Covid-19.

Revisi data Covid-19 memicu kecurigaan bahwa jumlah korban meninggal maupun kasus Covid-19 di negara tersebut jauh lebih tinggi daripada yang resmi dilaporkan Kementerian Kesehatan negara. Menurut angka kementerian kesehatan, 6.148 jiwa meninggal dunia dalam 24 jam terakhir di seluruh negeri.

Melansir laman The Guardian, angka kematian itu menjadikan total kematian di seluruh negeri menjadi hampir 360 ribu jiwa, dan menjadi tertinggi ketiga di dunia. Rekor dunia sebelumnya adakah 5.527 kematian dalam sehari oleh Amerika Serikat pada 12 Februari. Meskipun ini juga karena revisi ke atas dari kematian sebelumnya.

Pada Rabu (9/6), negara bagian Bihar di bagian timur India mencatat peningkatan jumlah kematian dari sekitar 4.000 menjadi hampir 9.500 setelah meninjau catatan kematian. Pengadilan tinggi Bihar di Patna menuntut audit angka setelah tuduhan bahwa pemerintah daerah menyembunyikan skala infeksi dan kematian.

Seorang pejabat kesehatan di distrik di Bihar mengatakan, kematian yang baru dilaporkan terjadi bulan lalu dan pejabat negara sedang menyelidiki penyimpangan itu. Dia menyalahkan pengawasan pada rumah sakit swasta.

"Kematian ini terjadi 15 hari yang lalu dan baru diunggah sekarang di portal pemerintah. Beberapa rumah sakit swasta akan diambil tindakan," kata pejabat tersebut, yang menolak disebutkan namanya karena tidak berwenang berbicara kepada media.

Pakar kesehatan mengatakan mereka percaya baik infeksi virus corona dan kematian secara signifikan diremehkan di seluruh negeri sebagian karena fasilitas tes jarang ada di daerah pedesaan, tempat dua pertiga orang India tinggal, dan rumah sakit sedikit dan jarang. Banyak orang jatuh sakit dan meninggal di rumah tanpa dites virus Corona.

Tuduhan penyembunyian angka kasus dan kematian Covid-19 juga telah dilontarkan pada pemerintah negara bagian lain setelah lonjakan virus corona baru-baru ini membuat krematorium kewalahan di banyak tempat. Ratusan jasad juga dibuang di sungai atau dikubur di kuburan dangkal.

Dengan pencatatan yang buruk bahkan di waktu normal, banyak ahli meyakini jumlah kematian India beberapa kali lebih tinggi dari jumlah resmi. Ini berarti bisa lebih dari satu juta – yang akan menjadikannya yang tertinggi di dunia. Kecurigaan telah meningkat dengan fakta bahwa tingkat kematian di banyak negara, misalnya di Brasil dan AS, beberapa kali lebih tinggi daripada di India.

Secara keseluruhan, kasus dan kematian di India terus menurun dalam beberapa minggu terakhir setelah melonjak dari pertengahan Maret. Total kasus resmi mencapai 29,2 juta pada Kamis (10/6) setelah naik 94.052 dalam 24 jam sebelumnya, sementara total kematian mencapai 359.676, menurut data dari kementerian kesehatan. The New York Times memperkirakan kematian berdasarkan jumlah kematian dari waktu ke waktu dan tingkat kematian akibat infeksi dan menempatkan korban di India pada 600.000 hingga 1,6 juta.

 

 

sumber : reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement