Kamis 10 Jun 2021 16:21 WIB

Bahas Kelapa Sawit, Dewan Gelar Audiensi dengan Aktivis

Budidaya kelapa sawit sebenarnya tidak memberikan untung besar untuk petani

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Hiru Muhammad
Aliansi Selamatkan Lingkungan Malang Selatan memberikan pernyataan sikap terkait rencana pembangunan perkebunan kelapa sawit di Gedung DPRD Kabupaten Malang, Kamis (10/6).
Foto: Wilda Fizriyani
Aliansi Selamatkan Lingkungan Malang Selatan memberikan pernyataan sikap terkait rencana pembangunan perkebunan kelapa sawit di Gedung DPRD Kabupaten Malang, Kamis (10/6).

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG--Perwakilan DPRD Kabupaten Malang telah menerima kedatangan sejumlah aktivis yang tergabung dalam Aliansi Selamatkan Lingkungan Malang Selatan di Gedung DPRD Kabupaten Malang. Audiensi ini membahas penolakan aliansi terkait rencana pembangunan perkebunan kelapa sawit di wilayah Malang Selatan.

Anggota DPRD Kabupaten Malang Unggul Nugroho mengatakan, lembaganya belum bisa memberikan pernyataan terkait penolakan atau penerimaan rencana budidaya kelapa sawit. Sebab, audiensi ini pada dasarnya untuk menerima aspirasi yang ingin disampaikan aliansi. "Untuk kemudian nanti dibahas pimpinan atau disampaikan kepada komisi yang bersangkutan," kata Unggul saat ditemui wartawan di Gedung DPRD Kabupaten Malang, Kamis (10/6).

Di samping itu, Unggul menegaskan, dia bukan termasuk anggota komisi yang membidangi budidaya tanaman kelapa sawit. Dia hanya mencoba mewakili lembaganya dalam kegiatan audiensi bersama Aliansi Selamatkan Lingkungan Malang Selatan. Pasalnya, saat itu belum ada anggota legislatif yang hadir di gedung DPRD Kabupaten Malang.

Ada pun mengenai sikap DPRD, Unggul mengaku, belum pernah ada rapat resmi membahas kelapa sawit. "Setahu saya, isu perkebunan sawit baru sebatas berita di media. Kalau resmi di DPRD belum ada. Setahu saya begitu," jelasnya.