Kamis 10 Jun 2021 17:09 WIB

Target Vaksinasi Massal Bandung Raya TNI/Polri 10.000 Orang

Vaksinasi massal yang digelar TNI-Polri diharapkan bisa menambah imunitas masyarakat

Rep: arie lukihardianti/ Red: Hiru Muhammad
Vaksinator menyuntikkan vaksin Covid-19 ke warga kelompok umur lanjut usia (lansia) dan pra lansia di Sudirman Grand Ballroom, Jalan Jenderal Sudirman, Kota Bandung, Kamis (10/6). Dalam kegiatan Serbuan Vaksinasi Massal Covid-19 TNI Polri di Jawa Barat tersebut menyediakan sebanyak 40 ribu dosis vaksin Covid-19 yang ditujukan bagi warga kelompok umur lanjut usia (lansia) dan pra lansia. Foto: Republika/Abdan Syakura
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Vaksinator menyuntikkan vaksin Covid-19 ke warga kelompok umur lanjut usia (lansia) dan pra lansia di Sudirman Grand Ballroom, Jalan Jenderal Sudirman, Kota Bandung, Kamis (10/6). Dalam kegiatan Serbuan Vaksinasi Massal Covid-19 TNI Polri di Jawa Barat tersebut menyediakan sebanyak 40 ribu dosis vaksin Covid-19 yang ditujukan bagi warga kelompok umur lanjut usia (lansia) dan pra lansia. Foto: Republika/Abdan Syakura

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Pemprov Jawa Barat mendukung program vaksinasi massal TNI – Polri yang akan menyasar 10.000 orang di beberapa daerah Jabar selama dua hari. 

Adapun daerah yang akan divaksinasi massal yakni Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat dan Kota Cimahi. 

Pada hari pertama vaksinasi Kamis (10/6), Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mendampingi Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo ke lokasi penyuntikan di Grand Ballroom Sudirman, Kota Bandung.  

Animo masyarakat untuk divaksin sangat tinggi dengan protokol kesehatan sangat ketat. Berjarak 1 meter, satu per satu warga yang sejak awal pakai masker masuk ke ruang penyuntikan. 

Selama dua hari mendatang, vaksinasi akan menyasar masyarakat umum, lansia, serta pelayanan publik. Pengumpulan warga yang akan divaksin dikolektif oleh bhabinkamtibmas dan babinsa di Bandung Raya.

Menurut Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, setelah libur lebaran terjadi lonjakan kasus COVID-19 di beberapa daerah. Oleh karena itu vaksinasi massal yang digelar TNI - Polri diharapkan bisa menambah imunitas tubuh masyarakat. “Alhamdulillah hari ini di Jabar melaksanakan kegiatan vaksinasi yang akan dilaksankan dua hari, target minimal 10.000,” ujar Sigit. 

Sigit mengatakan, masyarakat yang sudah divaksin harus tetap displin menerapkan protokol kesehatan saat berkegiatan sehari-hari. Hal itu demi mencegah penyebaran virus Corona.

"Selanjutnya, bagi masyarakat yang telah melaksanakan vaksin maupun yang masih dalam proses, saya mengingatkan tentang pentingnya mematuhi protokol kesehatan dengan memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak dan menghindari kerumunan," paparnya. 

"TNI-Polri telah melakukan langkah-langkah dalam mengendalikan laju COVID-19 melalui pandampingan dan penguatan personel dalam rangka pendisiplinan protokol kesehatan," imbuhnya. 

Menurut Sigit, sampai dengan saat ini program vaksinasi tahap I dan tahap II yang dilakukan di Jabar sudah mencapai 6.781.022 orang. "Jumlah tenaga vaksinator TNI-Polri yang dilibatkan sejumlah 288 vaksinator," katanya.

Sementara menurut Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, pelaksanaan vaksinasi massal tersebut dibantu oleh tenaga kesehatan dari pihak TNI juga Polri.  “Alhamdulillah hari ini kita melaksanakan vaksinasi yang sungguh luar biasa karena jumlah peminatnya banyak sekali, didukung oleh nakes dari TNI dan Polri,” kata Hadi. 

Hadi pun berpesan agar para penerima vaksin tetap mematuhi protokol kesehatan dengan ketat, karena walaupun sudah divaksin, masih ada kemungkinan terpapar virus COVID-19.   “Saya ingin mengingatkan bahwa setelah kita divaksin harus tetap menggunakan masker, karena jangan dianggap setelah divaksin kekebalan tubuh tinggi sekali,” katanya. 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement