Kamis 10 Jun 2021 17:18 WIB

Balai Arkeologi Maluku Luncurkan Buku Tentang Pulau Seram

Hasil riset Balai Arkeologi Maluku di Pulau Seram sangat intens dilakukan sejak 1995.

Red: Bilal Ramadhan
Tebing Sawai di Pulau Seram, Kepulauan Maluku.
Foto: HIMAKOVA
Tebing Sawai di Pulau Seram, Kepulauan Maluku.

REPUBLIKA.CO.ID, AMBON -- Balai Arkeologi Maluku akan meluncurkan buku "Menganyam Pengetahuan dari Tanah Seram Indonesia" berisi sejarah, budaya dan pengelolaan pulau tersebut yang ditulis oleh 11 sejarawan, budayawan dan arkeolog, pada 14 Juni 2021.

"Peluncuran buku ini bagian dari program Balai Arkeologi Maluku dalam pengembangan hasil penelitian, sekaligus memeriahkan peringatan Hari Purbakala pada 14 Juni nanti," kata arkeolog dari Balai Arkeologi Maluku Lucas Wattimena.

Ia mengatakan buku "Menganyam Pengetahuan dari Tanah Seram Indonesia" merupakan buku pertama tentang Kepulauan Seram yang diluncurkan oleh Balai Arkeologi Maluku, dan ditulis dalam berbagai perspektif bidang keilmuan dan riset sejarah, tidak hanya kepurbakalaan tapi juga akademik.

Buku itu memuat hasil penelitian dan telaah terkait sejarah, budaya dan pengelolaan Pulau Seram, buku itu ditulis oleh 11 orang sejarawan, budayawan dan arkeolog, yakni Bambang Sugiyanto, Muhammad Al Mujabuddawat, Asmunandar, Syahruddin Mansyur dan Lucas Wattimena dari Balai Arkeologi Maluku.