Sleman Didorong Tingkatkan Minat Masyarakat ke Museum
Rep: Wahyu Suryana/ Red: Muhammad Fakhruddin
Sleman Didorong Tingkatkan Minat Masyarakat ke Museum. Museum Monumen Jogja Kembali, Sleman, DI Yogyakarta | Foto: Antara
REPUBLIKA.CO.ID,SLEMAN -- Forum Komunikasi Museum Sleman (FKMS) menggelar pertemuan di Dinas Kebudayaan Kabupaten Sleman. Kegiatan ini dilaksanakan untuk memikirkan langkah-langkah yang bisa dilakukan untuk menarik minat masyarakat datang ke museum.
Ketua Forum Komunikasi Museum Sleman, Nanang Dwinarto mengatakan, saat ini di Kabupaten Sleman terdapat 21 museum. Sepanjang 2021, FKMS merencanakan beberapa agenda antara lain kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan pengembangan wirausaha.
Ada pula museumania, lomba vlog museum, museum goes to village, LCC museum dan travel dialog. Nanang menilai, museum merupakan gerbang pendidikan karakter yang harus dilestarikan untuk mewariskan nilai luhur budaya bangsa ke generasi penerus.
"Untuk itu, keberadaan FKMS sangat penting sebagai wadah saling tukar menukar ilmu dan pengalaman memajukan museum secara bersama yang didukung Pemkab Sleman melalui Dinas Kebudayaan," kata Nanang, Kamis (10/6).
Pada kesempatan itu, Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa menuturkan, museum jadi media yang mendukung pelestarian warisan budaya. Kemudian, bisa juga jadi wahana pembelajaran masyarakat, obyek wisata edukatif, dan harus didorong agar dinamis.
"Terlebih, bangsa ini memiliki keragaman budaya, tradisi yang sangat menarik serta bervariasi. Keragaman budaya dan tradisi dapat disajikan secara menarik di museum," ujar Danang.
Danang berharap, keberadaan museum dapat mendekatkan dan mengenalkan lagi kepada masyarakat tentang koleksi-koleksinya yang sangat menarik. Sehingga, tidak cuma dapat disaksikan tapi dipelajari secara lebih mendalam masyarakat secara luas.
Meski begitu, tantangan saat ini museum sering kali dipandang sebagai sesuatu yang tidak menarik, terutama bagi generasi muda. Karenanya, Danang berharap, pertemuan seperti ini dapat merumuskan strategi efektif menarik kembali pengunjung museum.
"Salah satunya menggunakan teknologi komunikasi serta tampilan yang lebih interaktif, menggunakan tampilan hologram dan tiga dimensi," kata Danang.