Kamis 10 Jun 2021 19:56 WIB

Eropa Serukan Penyelidikan Tanpa Batas Asal Mula Covid-19

Hasil investigasi awal WHO soal asal mula Covid-19 tidak cukup dan tidak meyakinkan

Rep: kamran dikarma/ Red: Hiru Muhammad
Peter Daszak, anggota tim Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang bertugas menyelidiki asal mula penyakit COVID-19, meninggalkan Hotel Hilton, di Wuhan, Cina, 10 Februari 2021. Tim pakar internasional dari Organisasi Kesehatan Dunia ( WHO) menyelidiki asal-usul Covid-19 selama beberapa minggu sebelumnya, dan akan meninggalkan China hari ini.
Foto: EPA-EFE/ALEX PLAVEVSKI
Peter Daszak, anggota tim Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang bertugas menyelidiki asal mula penyakit COVID-19, meninggalkan Hotel Hilton, di Wuhan, Cina, 10 Februari 2021. Tim pakar internasional dari Organisasi Kesehatan Dunia ( WHO) menyelidiki asal-usul Covid-19 selama beberapa minggu sebelumnya, dan akan meninggalkan China hari ini.

REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSELS--Para pemimpin Uni Eropa (UE) kembali menyerukan penyelidikan tanpa batas tentang asal-usul Covid-19. Hal itu dilakukan di tengah kritik terhadap hasil investigasi awal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

"Penyelidik membutuhkan akses lengkap ke apa pun yang diperlukan untuk benar-benar menemukan sumber pandemi ini," kata Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen dalam konferensi pers di Brussels pada Kamis (10/6).

Kepala Dewan Eropa Charles Michel turut angkat bicara dan menyatakan perhimpunan Benua Biru mendukung semua upaya untuk menyingkap asal-usul Covid-19. "Dunia memiliki hak untuk mengetahui secara pasti apa yang terjadi agar dapat mengambil pelajaran,” ujarnya.

Para diplomat Uni Eropa mengatakan dukungan blok tersebut untuk studi atau penyelidikan terbaru asal-usul Covid-19 sebagian besar bersifat simbolis. Sebab Uni Eropa tidak akan terlibat langsung dalam prosesnya.