Kamis 10 Jun 2021 21:13 WIB

Sudin Pariwisata: Live Music Tumbuhkan Perekonomian Jakarta

Sudin Pariwisata menilai penyelenggaraan live music tumbuhkan perekonomian Jakarta.

Live music (ilustrasi)
Foto: EPA
Live music (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Suku Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Jakarta Pusat, Irwan menilai izin penyelenggaraan live music di hotel dan restoran akan menumbuhkan perekonomian DKI Jakarta.

Penyelenggaraan live music, menurut Irwan, secara perlahan akan berdampak ganda pada perekonomian, mulai dari penciptaan lapangan kerja karena penyanyi dan kru musik bisa kembali tampil. "Secara stimulan pelan-pelan akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi, dari hiburan musiknya, sampai dengan kru pemainnya," kata Irwan saat dikonfirmasi di Jakarta, Kamis (10/6).

Baca Juga

Irwan menilai adanya live music, seperti band dan penyanyi diharapkan dapat menghidupkan kembali restoran dan kafe yang saat ini masih lesu karena sepinya pengunjung. Meski telah diperbolehkan, Irwan menegaskan pengelola hotel dan restoran untuk tetap menerapkan protokol kesehatan.

Khusus pada penyelenggaraan live music, pengunjung diminta tidak boleh menyumbang lagu. Pengelola juga perlu mengatur jarak antarpemain musik di atas panggung.

Selain itu, pertunjukan live music juga harus mengikuti jam operasional restoran, yakni maksimal pukul 21.00 WIB. "Yang utama juga harus mengantongi Tanda Daftar Usaha Pariwisata (TDUP) bahwa kafe dan restoran tersebut menyelenggarakan 'live music'," kata Irwan.

Pemprov DKI Jakarta mengizinkan penyelenggaraan live music di hotel dan restoran. Pelonggaran itu sesuai Surat Keputusan Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Nomor 381 Tahun 2021 tentang Perpanjangan PPKM Mikro pada sektor usaha pariwisata yang ditandatangani Plt Kadis Parekraf Gumilar Ekalaya, Senin (31/5).

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement