Kamis 10 Jun 2021 21:22 WIB

Bagaimana Nabi Muhammad Menjaga Daya Tahan Tubuh? (4)

Daya tahan tubuh Nabi Muhammad selalu terjaga.

Bagaimana Nabi Muhammad Menjaga Daya Tahan Tubuh? (4). Foto: Mencintai Nabi Muhammad SAW (ilustrasi)
Bagaimana Nabi Muhammad Menjaga Daya Tahan Tubuh? (4). Foto: Mencintai Nabi Muhammad SAW (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, *Wudhu

Di dalam sebuah hadits disebutkan, Nabi Muhammad mendengar suara sandal Bilal bin Rabah di surga. "Wahai Bilal, mengapa engkau mendahuluiku masuk surga? Aku tidaklah masuk surga sama sekali, melainkan aku mendengar suara sandalmu di hadapanku. Aku memasuki surga di malam hari dan aku mendengar suara sandalmu di hadapanku," tanya Nabi Muhammad SAW.

Baca Juga

Bilal menjawab, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku tidak pernah mengerjakan amalan yang menurutku besar pahalanya, tapi aku tidak wudhu pada waktu malam dan siang, melainkan aku akan menunaikan shalat yang diwajibkan bagiku untuk mengerjakannya." (HR Tirmidzi).

Jadi, selain selalu mengerjakan shalat sunah wudhu dua rakaat, Bilal juga selalu menjaga wudhu, yakni setiap batal, dia akan langsung berwudhu kembali.

Dalam hadis lainnya, Nabi bersabda:  "Umatku (Kelak di hari kiamat) akan dipanggil putih bersinar karena bekas wudhuhnya (di dunia dulu)." (HR Bukhari)

dr Ade Hashman. SP.An dalam bukunya yang berjudul Rahasia Kesehatan Rasulullah menjelaskan, wudhu merupakan pembasuhan dan pengenceran populasi mikroorganisme sehinga menurunkan risiko penyimpangan oportunistik. Di samping itu, wudhu juga memfasilitasi regenerasi kulit dan selaput lendir, yaknis pergantian sel-sel lama dan baru.

Kestabilan kulit ditentukan oleh pH (derajat keasaman) dan kelembaban. Bersuci (wudhu) merupakan salah satu metode menjaga kestabilan tersebut. Khususnya kelembaban kulit. Kulit yang kering akan berbahaya bagi kesehatan kulit terutama mudah terinfeksi kuman.

Dimulai dengan mencuci tangan

Kemampuan motorik dan sensoril dari tangan begitu kompleks karena telapak tangan manusia merupakan bagian tubuh yang palinhg fleksibel dan memiliki interaski terbanyak dengan dunia luar. Ketika bersalaman, menggenggam, menyentuh sesuatu, atau kemampuan lentik jari yang menakjubkan dari seorang pianis, tangan manusia tentu akan kontak langsung dengan segala macam benda di sekelilingnya.

Disinyalir, lebih dari 70 persen penyakit infeksi (penyakit yang disebabkan virus, bakteri, jamur, atau cacing), disebabkan oleh kontaminasi lewat kontak dengan tangan. Dalam dunia medis, protokol standar pertama sebelum bekerja juga dimulai dengan mencuci tangan dan membilasnya dengan sabun, khususnya bila hendak melakukan operasi atau tindakan medis invasif. "Wudhu dimulai dengan mencuci kedua telapak tangan,"kata dr Adh Hashman.

Berkumur-kumur

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Abu Dawud disebutkan, "Apabila berwudhu hendaklah engkau berkumur-kumur." Menurut dr Ade Hashman, berkumur-kumur melindungi mulut dan tenggorokan dari inflamasi dan mebersihkan gigi dari sisa makanan.

Istinsyaq

Istinsyaq atau menghirup air ke dalam hidung lalu dibuang kembali, merupakan suatu perbuatan yang mungkin tidak akan pernah dilakukan orang (apalagi secara rutin), kecuali jika ia berwudhu. Menurut ahli bedah tumor, Dr Bahar Azwar, SP.B.Onk, jika terdapat tumor yang letaknya tersembunyi di dalam hidung maka aliran air di dalam hidung yang menyapu area nasofaring tersebut akan menimbulkan pendarahan. Dengan demikian, kegiatan ini merupakan deteksi dini bagi penderita tumor di daerah nasofaring.

Struktur jalan nafas melalui hidung merupakan basis pertahanan pertama pernapasan dan merupakan wilayah yang terbuka langsung dengan dunia luar. Dalam rongga hidung juga dihuni banyak kuman, seperti streptoccus, pneumonia, neisseria, dan hermophilus sp, sehinga di samping saluran pencernaan, saluran pernapasan merupakan pintu masuk yang sangat mudah bagi banyak penyakit infeksi.

Penyakit ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut) dipastikan merupakan penyakit terbanyak (No 1 dari 10 besar penyakit) yang diderita masyarakat yang terdata di berbagai Puskesmas.

"Dengan istinsyaq maka ada upaya membersihkan selaput dari lendir hidung yang mungkin terkontaminasi oleh udara kotor serta kuman,"kata dr Ade Hashman.

Membasuh wajah

Membasuh wajah membersihkannya dari sisa kotoran yang melekat dari sekret yang dikeluarkan oleh kelenjar kulit, juga mengeliminasi mikroorganisme. Sisa sekret biasanya mudah menjadi media pertumbuhan bakteri.

Membasuh kedua tangan dan kaki

Membasuh (termasuk) membersihkan telapak kaki penting untuk mencegah berbagai infeksi kuman. Khususnya, di negara berkembang. Sementara untuk membasuh tangan, memutus transmisi jalur infeksi fekal oral. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement