REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI memberikan sanksi terhadap sejumlah gerai McDonald's akibat terjadinya antrean panjang pembelian BTS Meal pada Rabu (9/6). Sanksi itu berupa teguran tertulis dan penutupan sementara, yakni 1x24 jam.
Berdasarkan pantauan Republika, Kamis (10/9) salah satu gerai McDonald's di Green Garden, Jakarta Barat tampak masih tutup. Hanya ada sekuriti yang tengah berjaga. Di depan pintu masuk gerai itu pun terpasang keterangan yang bertuliskan 'Tutup Sementara'.
Sementara itu, hal berbeda terjadi di gerai McDonald's yang berlokasi di Jalan Panjang, Jakarta Barat. Restoran ini sudah kembali buka dan melayani pengunjung, baik makan di tempat (dine in) maupun take away, dan drive thru. Meski demikian, tidak terlihat keramaian atau antrean pengunjung.
Menurut salah satu pegawai gerai tersebut, pihaknya memang sudah kembali melayani pengunjung. Namun, untuk pembelian paket menu BTS Meal, saat ini tidak dapat dilakukan.
"Sekarang sudah enggak bisa beli lagi (BTS Meal) di sini. Soalnya kemarin ramai banget," kata Nurul.
Nurul mengaku, gerai makanan cepat saji di lokasi itu memang menghentikan sementara pemesanan BTS Meal. Akan tetapi, ia belum mengetahui sampai kapan kebijakan ini akan diberlakukan.
"Kurang tahu juga sampai kapan ditundanya," ujar dia.
Seperti diketahui, McDonald's merilis paket makanan spesial yang merupakan hasil kerja sama dengan grup musik asal Korea Selatan, yakni BTS, pada Rabu (9/6). Menu BTS Meal ini diketahui hanya dapat dibeli lewat aplikasi layanan pesan antar.
Selain itu, jika masyarakat ingin membeli langsung ke gerai McDonald's, hanya dilayani melalui metode drive thru. Namun, peluncuran paket makanan khusus ini justru menimbulkan antrean panjang dan kerumunan pengunjung di berbagai gerai McDonald's di Tanah Air, termasuk DKI Jakarta.
Sementara itu, Polda Metro Jaya telah memanggil manajemen restoran cepat saji McDonald's (McD) terkait kerumunan driver ojek online (ojol) yang mengantre pesanan BTS Meal. Pihak manajemen McD pun telah meminta maaf atas kerumunan di beberapa gerai yang dipicu edisi BTS Meal.
"Diklarifikasi untuk ke polsek dan polres, mereka (manajemen) sudah minta maaf akan memperbaiki sistem yang ada," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Yusri Yunus, di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Kamis (10/6).
Dalam kasus kerumunan di beberapa gerai McD di wilayah hukumnya, kata Yusri, pihak kepolisian bersama Satpol PP dan TNI mengutamakan langkah pencegahan atau preventif. Dengan demikian, pihaknya enggan terburu-buru untuk menerapkan proses tindak pidana pada kasus kerumunan McD tersebut.
"Preventif dulu, nanti kita sambil lihat hasilnya, masih kita ambil keterangan dulu, dan mereka mengakui minta maaf dulu karena kita cepat langsung kita bubarkan semuanya," kata Yusri.
Selanjutnya, menurut Yusri, untuk mencegah agar tidak terjadi lagi kerumunan yang melanggar protokol kesehatan, pihaknya mengimbau manajemen McD memperbaiki sistem pelayanan. Yusri mengatakan, pihak manajemen McD juga berjanji bakal memperbaiki sistem yang ada supaya tidak lagi terjadi kerumunan.
"Kami sudah sampaikan ke manajemen untuk memperbarui sistem, kalau bisa ditutup sementara. Sudah akui mereka akan memperbaiki sistemnya," ujarnya menjelaskan.
Selain itu, Polda Metro Jaya menyarankan manajemen McDonald's untuk menghapus sementara promo BTS Meal. Hal itu demi mencegah terulangnya kerumunan di gerai restoran cepat saji tersebut.
"Kami mengusulkan kemarin supaya aplikasi yang 'BTS Meal' itu dihilangkan dulu, jangan sampai terjadi kerumunan seperti ini," kata Yusri.