jatimmow.com - Kasus dugaan kekerasan dan pelecehan seksual belasan siswi di Sekolah Selamat Pagi Indonesia (SPI) Kota Batu masih terus diusut kepolisian.
Di balik itu, dari 14 siswi yang melapor, 3 di antaranya khawatir, ketakutan dan meminta kepada Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) serta polisi untuk menghubungi Lembaga Perlindungan Anak.
"Karena korban yang 14 itu, secara khusus yang tiga dalam keadaan ketakutan. Makanya sangat khawatir," kata Ketua Komnas PA, Arist Merdeka Sirait di Mapolda Jatim, Kamis (10/6/2021).
Menurut Arist, ketakutan ketiga korban itu didasari informasi jika terduga pelaku merupakan 'orang-orang kuat'. Dan memang, salah satu yang dilaporkan adalah pendiri SPI berinisial JE.
Rencananya, korban akan mengumumkan ke publik jika kondisinya ketakutan.
"Besok Selasa (15/6) mereka mengumumkan itu kepada publik, minta pertolongan Lembaga Perlindungan Anak dan Kapolri bahkan Presiden," ungkap Arist.
Sementara dari Komnas PA, Arist menyampaikan akan terus mendampingi para korban selama proses hukum, baik secara psikologis maupun keselamatan fisiknya.
"Jadi untuk ketakutan psikologis dan butuh tempat untuk shelter dilakukan Komnas PA. Di samping mendampingi secara proses hukum," jelasnya.