Jumat 11 Jun 2021 01:01 WIB

Tiga Korban Dugaan Pelecehan Seksual di Kota Batu Disebut Ketakutan

Tiga Korban Dugaan Pelecehan Seksual di Kota Batu Disebut Ketakutan

Rep: jatimnow.com/ Red: jatimnow.com
Tiga Korban Dugaan Pelecehan Seksual di Kota Batu Disebut Ketakutan
Tiga Korban Dugaan Pelecehan Seksual di Kota Batu Disebut Ketakutan

jatimmow.com - Kasus dugaan kekerasan dan pelecehan seksual belasan siswi di Sekolah Selamat Pagi Indonesia (SPI) Kota Batu masih terus diusut kepolisian.

Di balik itu, dari 14 siswi yang melapor, 3 di antaranya khawatir, ketakutan dan meminta kepada Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) serta polisi untuk menghubungi Lembaga Perlindungan Anak.

"Karena korban yang 14 itu, secara khusus yang tiga dalam keadaan ketakutan. Makanya sangat khawatir," kata Ketua Komnas PA, Arist Merdeka Sirait di Mapolda Jatim, Kamis (10/6/2021).

Menurut Arist, ketakutan ketiga korban itu didasari informasi jika terduga pelaku merupakan 'orang-orang kuat'. Dan memang, salah satu yang dilaporkan adalah pendiri SPI berinisial JE.

Rencananya, korban akan mengumumkan ke publik jika kondisinya ketakutan.

"Besok Selasa (15/6) mereka mengumumkan itu kepada publik, minta pertolongan Lembaga Perlindungan Anak dan Kapolri bahkan Presiden," ungkap Arist.

Sementara dari Komnas PA, Arist menyampaikan akan terus mendampingi para korban selama proses hukum, baik secara psikologis maupun keselamatan fisiknya.

"Jadi untuk ketakutan psikologis dan butuh tempat untuk shelter dilakukan Komnas PA. Di samping mendampingi secara proses hukum," jelasnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan jatimnow.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab jatimnow.com.
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement