Jumat 11 Jun 2021 06:12 WIB

 Warga di Selatan Tasikmalaya Mulai Kesulitan Air Bersih

Meski berada di dekat pantai, warga Selatan Tasikmalaya kesulitan dapat air bersih

Rep: Bayu Adji P/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Foto udara jalur pantai selatan Jawa (Pansela) di Cikalong, Tasikmalaya, Jawa Barat.  Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya mencatat warga di wilayah selatan daerah itu mulai kekurangan air bersih. Meski berada di dekat pantai, warga kesulitan untuk mendapat air bersih.
Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Foto udara jalur pantai selatan Jawa (Pansela) di Cikalong, Tasikmalaya, Jawa Barat. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya mencatat warga di wilayah selatan daerah itu mulai kekurangan air bersih. Meski berada di dekat pantai, warga kesulitan untuk mendapat air bersih.

REPUBLIKA.CO.ID,TASIKMALAYA -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya mencatat warga di wilayah selatan daerah itu mulai kekurangan air bersih. Meski berada di dekat pantai, warga kesulitan untuk mendapat air bersih.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Tasikmalaya, Nuraedidin mengatakan, pihaknya sudah mulai mendistribusikan air bersih ke sejumlah wilayah di selatan Tasikmalaya. Wilayah yang dibantu pasokan air bersih adalah Desa Sindangkerta, Desa Cikawungading, dan Desa Ciandum.

"Ketiganya di wilayah Kecamatan Cipatujah," kata dia kepada Republika, Kamis (10/6)

Menurut dia, berdasarkan perkiraan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika(BMKG), saat ini wilayah Kabupaten Tasikmalaya sudah mulai memasuki musim kemarau. Di beberapa titik wilayah selatan Tasikmalaya juga sudah mulai kesulitan air bersih.

Nuraedidin mengatakan, BPBD akan terus melakukan pemantauan di wilayah yang memiliki potensi terjadi kekeringan. Jika dibutuhkan, BPBD akan berkoordinasi dengan instansi terkait untuk mendistribusikan air bersih. 

Menurut dia, selain di Kecamatan Cipatujah, wilayah yang berpotensi terjadi kekeringan di Kabupaten Tasikmalaya adalah Karangjaya, Mangunreja, dan Sukaraja. Ia mengimbau masyarakat untuk menghemat penggunaan air bersih. 

"Jangan sembarangan menghamburkan air," kata dia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement