Jumat 11 Jun 2021 08:21 WIB

Perlunya Memperbaiki Kualitas Sholat

Jangan sampai sholat yang dikerjakan tidak mendapat kebaikan dari Allah SWT.

Rep: Ali Yusuf/ Red: Ani Nursalikah
Perlunya Memperbaiki Kualitas Sholat
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Perlunya Memperbaiki Kualitas Sholat

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Syekh Maulana Muhammad Zakaria Al-Kandahlawi menekankan pentingnya memperbaiki kualitas sholat. Jangan sampai sholat yang dikerjakan tidak mendapat kebaikan dari Allah SWT.

"Seseorang yang meninggalkan sholat jelas akan menerima azab lebih berat. Sedangkan orang yang sholatnya buruk tidak akan diterima dan akan dilemparkan ke mukanya tanpa pahala," kata Syekh Muhammad Zakariyya.

Baca Juga

Muhammad Zakariyya menuturkan memang banyak orang yang melaksanakan sholat, di antara mereka banyak juga yang mementingkan sholat dengan berjamaah. Tetapi, betapa jauhnya sholat mereka dari yang dikehendaki Allah tidak ikhlas dan tidak khusyuk.

"Sehingga jangankan menghasilkan pahala sholat, mereka malah diumpamakan seperti kain buruk yang dilemparkan ke muka mereka. Memang, ini lebih baik daripada sama sekali tidak mengerjakan sholat," katanya.

Tentang hal ini Syekh Muhmmad Zakariyya mengutip firman Allah SWT dalam surah Al-Maaun ayat 4-6 yang artinya:

"Maka kecelakaan besar bagi orang-orang yang sholat, yang mereka lalai dari sholatnya dan mereka menunjuk-nunjuk sholatnya kepada orang."

Syekh Muhammad Zakariyya mengatakan, terdapat berbagai penafsiran dari para ulama mengenai maksud lalai. Pertama, ada yang menafsirkan lalai mengenai waktu sehingga harus mengqadhanya.

Kedua, sda pula yang menafsirkan tidak berkonsentrasi dalam sholat sehingga perhatiannya kesana-kemari. Ketiga, ada yang menafsirkan lalai dalam jumlah rakaat. 

Allah SWT memasukan mereka yang lalai dalam sholatnya pada golongan munafik. Hal ini Allah tegaskan dalam surat an-Nisa ayat 142.

"Dan apabila mereka berdiri untuk sholat mereka berdiri dengan malas. Mereka hanya menunjuk-nunjuk sholatnya kepada manusia bahwa kami juga ahli sholat. Dan tidaklah mereka berdzikir kepada Allah kecuali sedikit."

Dalam ayat lain Allah SWT dalam surah Maryam ayat 59 menceritakan kisah beberapa Nabi kemudian berfirman:

"Maka datanglah sesudah mereka (para nabi) satu generasi yang menyia-nyiakan salat dan memperturutkan hawa nafsu maka sebentar lagi di akhirat mereka akan menemui ghayya (kehancuran)."

Menurut bahasa, ghayya berarti kesesatan, maksudnya kerusakan dan kehancuran di akhirat. Banyak juga yang menafsirkan ghayya ialah satu tempat di neraka jahanam yang penuh berisi darah dan mereka akan dimasukkan ke dalamnya.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement