REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Pergantian posisi Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto tinggal menunggu waktu. Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono disebut-sebut yang akan menggantikan posisi Hadi.
Pengamat pertahanan dan keamanan, Robi Sugara, mengatakan ada banyak alasan mengapa Yudo yang akan melanjutkan tongkat Panglima TNI berikutnya, di antaranya adalah pertama, pergantian giliran dari masing-masing matra periode ini adalah jatah dari matra Angkatan Laut.
Kedua, Yudo memiliki integritas yang cukup dibandingkan dengan kandidat lainnya. Dia menyebut salah satunya KSAD Andika Perkasa.
“Meski keputusan sosok Panglima TNI pada akhirnya ada di tangan Presiden, tetapi pemilihan Yudo sebagai Panglima TNI adalah keputusan yang tepat,” ungkap Robi yang juga dosen di Pengkajian Stratejik Hubungan Internasional FISIP UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Dengan diangkatnya KSAL Laksamana TNI Yudo Margono sebagai Panglima TNI, Robi mengatakan kursi KSAL seharusnya diisi Wakil Kepala Staf Angkatan Laut (Wakasal) Laksamana Madya TNI Ahmadi Heri Purwono.
Robi menekankan bahwa ini harus menjadi tradisi untuk mengurangi persaingan yang tidak sehat di tubuh TNI. “Jadi ketika kepala stafnya naik jabatan atau turun, maka wakilnya yang akan naik,” ungkap Robi.
Robi juga menilai sosok Wakasal Heri Purwono cukup bagus. Dia pernah menduduki posisi di Ditjen Perencanaan Pertahanan Kementrian Pertahanan. “Ini nantinya memudahkan gerak langkahnya yang ada kaitan koordinasi dan pengambilan keputusan bersama jajaran Kemenhan,” ujar Robi.
Ahmadi Heri Purwono adalah lulusan AAL angkatan ke-33 1988. Selama berkiprah di TNI AL, dia telah berpengalaman menjabat dalam posisi strategis seperti menjadi Komandan Pangkalan di beberapa wilayah Indonesia antara lain sebagai Komandan Pangkalan TNI AL Balikpapan dan Komandan Pangkalan Utama TNI AL VIII Manado.
Selain itu, dia juga pernah menjabat Kepala Staf Koarmada I, lalu menjabat Panglima Kolinlamil dan lanjut menjabat sebagai Panglima Koarmada I sampai kemudian menjadi Wakasal.