REPUBLIKA.CO.ID, KINGSTON -- Komunitas Muslim di Kanada sedang berduka terhadap aksi penabrakan yang terjadi di London, Ontario awal pekan ini. Di Kingston, komunitas Muslim bersatu di pusat kota.
Lebih dari 100 orang berkumpul mengenang kehidupan para korban yang merupakan satu keluarga Muslim. Meskipun para pejabat sedang melawan Islamofobia, isu diskriminasi dan rasialisme masih ada.
Salah seorang warga Kingston, Mona Rahman, mengatakan, dia tidak pernah mengalami rasialisme. Namun, dia tahu rasialisme itu nyata.
“Orang-orang takut. Serangan ini tidak terjadi di suatu tempat seperti masjid. Sangat mudah untuk melontarkan kebencian akhir-akhir ini,” kata Rahman.
Rahman menyebut saat ini kasus Islamofobia adalah hal yang belum ditangani, belum diakui, dan belum ditanggapi serius. Sementara itu, Muslim lain di Kingston, Sabrina Masud, mengaku pernah mengalami pelecehan dua kali.
“Kejadian ini terjadi saat saya bersama orang lain. Bahkan, ketika kita bersama kita tidak merasa aman. Para pelaku tidak takut akan konsekuensi apa pun. Itu sebabnya mereka tidak peduli ketika mereka menyerang kami,” kata Marsud.