Jumat 11 Jun 2021 12:25 WIB

Muslim Kingston Berbagi Pengalaman Perlakuan Islamofobia

Serangan keluarga Muslim adalah bukti rasialisme dan islamofobia hidup di Kanada.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Ani Nursalikah
Muslim Kingston Berbagi Pengalaman Perlakuan Islamofobia. Ilustrasi Islamofobia
Foto: Foto : MgRol_93
Muslim Kingston Berbagi Pengalaman Perlakuan Islamofobia. Ilustrasi Islamofobia

REPUBLIKA.CO.ID, KINGSTON -- Komunitas Muslim di Kanada sedang berduka terhadap aksi penabrakan yang terjadi di London, Ontario awal pekan ini. Di Kingston, komunitas Muslim bersatu di pusat kota.

Lebih dari 100 orang berkumpul mengenang kehidupan para korban yang merupakan satu keluarga Muslim. Meskipun para pejabat sedang melawan Islamofobia, isu diskriminasi dan rasialisme masih ada.

Baca Juga

Salah seorang warga Kingston, Mona Rahman, mengatakan, dia tidak pernah mengalami rasialisme. Namun, dia tahu rasialisme itu nyata.

“Orang-orang takut. Serangan ini tidak terjadi di suatu tempat seperti masjid. Sangat mudah untuk melontarkan kebencian akhir-akhir ini,” kata Rahman.

Rahman menyebut saat ini kasus Islamofobia adalah hal yang belum ditangani, belum diakui, dan belum ditanggapi serius. Sementara itu, Muslim lain di Kingston, Sabrina Masud, mengaku pernah mengalami pelecehan dua kali.

“Kejadian ini terjadi saat saya bersama orang lain. Bahkan, ketika kita bersama kita tidak merasa aman. Para pelaku tidak takut akan konsekuensi apa pun. Itu sebabnya mereka tidak peduli ketika mereka menyerang kami,” kata Marsud.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement