REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menandatangani perjanjian kerja sama dengan United Russia Party (Partai Rusia Bersatu), partai dari Presiden Rusia Vladimir Putin, Jumat (11/6).
Selain perjanjian kerja sama antarpartai yang lebih lanjut akan dibahas dalam pertemuan lanjutan tanggal 29 Juni 2021, di mana akan ada pertemuan secara video conference antarpartai se-ASEAN dan Rusia.
Dalam sambutannya Airlangga juga mengungkapkan pentingnya kerja sama antara Indonesia dan Rusia dalam masa pemulihan ekonomi setelah Covid-19. Airlangga juga mengajak Rusia membuka potensi-potensi investasi di Indonesia.
Airlangga menjelaskan, Indonesia sudah mempersiapkan regulasi guna mempercepat pemulihan ekonomi seperti penyalamatan ekonomi selama Covid-19, sampai kepada Omnibuslaw untuk percepatan serta kelancaran investasi.
"Peran Rusia begitu diharapkan dalam membuka potensi-potensi investasi di Indonesia untuk pada forum-forum pemerintah secara formal ini dapat lebih diperbanyak," katanya.
Airlangga mengatakan, bagi Indonesia, hubungan bilateral dengan Rusia memiliki nilai yang sangat strategis. Rusia salah satu kekuatan dunia cukup memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan ekonomi.
Kerja sama Indonesia-Rusia, yang selama ini terjalin juga telah mampu menopang kestabilan ekonomi kedua negara.
Bidang-bidang seperti energi, transportasi, pariwisata dan infrastruktur merupakan kerjasama yang selama ini sudah dijalin antar kedua negara.
Di sektor politik, Rusia telah banyak membantu perkembangan demokratisasi di Indonesia. Menjadikan hubungan antara Indonesia dan Rusia sebagai bagian dari kemitraan strategis yang ini berlanjut baik dalam forum bilateral maupun multilateral.
Di bidang ekonomi, ucap Airlangga, antara lain sebagai mitra dagang utama di kawasan Eropa Timur, dimana dari hasil itu banyak peluang-peluang ekspor Indonesia yang masuk kawasan itu membantu pengusaha.
"Pada bidang investasi senilai USD 2,9 juta dengan 38 proyek strategis nasional dengan fokus utama di kimia dan farmasi," ucapnya.
Di bidang sosial, bantuan-bantuan dari Rusia begitu cepat dan tanggap saat Indonesia mengalami berbagai bencana alam besar seperti Gempa bumi dan Tsunami, dimana negara anda mengirimkan peralatan canggih dalam membantu proses evakuasi.
"Kerja sama saat ini berkaitan dengan vaksininasi yang sedang berjalan, kami terus mendorong agar distribusi vaksin berjalan lancar dan merata," ucap Airlangga.
Airlangga juga mengapresiasi kerja sama dengan Vaksin Sputnik V yang saat ini sedang berjalan, karena kerja sama ini tidak hanya berkaitan dengan distribusi vaksin melainkan juga kerjasama produksi vaksin antara industri farmasi Indonesia dnegan Sputnik V dalam program Joint Production.
"Melalui diplomasi secara intens kita dapat bersama-sama menyelesaikan efek dari Pandemi ini untuk melangkah maju ke depan bagi stabilitas ekonomi demi kepentingan bangsa dan masyarakat secara keseluruhan," imbuh Airlangga.
Airlangga menerangkan Russia juga menyumbangkan banyak devisa bagi Indonesia khususnya sektor pariwisata. Dimana masuk lima besar dari negara-negara yang mengunjungi Indonesia.
Ia berharap, ada kerja sama intens di bidang pariwisata. Terutama terkait direct flight Rusia ke beberapa daerah di Indonesia.
Saat ini Rusia sebagai mitra dagang Indonesia dengan sasaran produk ekspor seperti produk minyak sawit, karet, tekstil, perikanan, kopi dan lain sebagainya sebagai komoditas terbesar.
"Momentum pemulihan ekonomi pasca Covid-19 adalah potensi untuk kembali membuka pasar yang terbuka dan menguntungkan kedua negara," tuturnya.