Jumat 11 Jun 2021 13:30 WIB

Operasi Prokes Digelar di Perbatasan Bekasi-Bogor

Kabupaten Bekasi berada di angka 72 persen dalam penerapan protokol kesehatan.

Rep: Uji Sukma Medianti/ Red: Bilal Ramadhan
Petugas kesehatan mendata warga yang akan mengikuti tes usap PCR COVID-19 di Perumahan Bumi Anggrek, Tambun, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Senin (7/6/2021). Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi melakukan tes usap PCR dan antigen kepada 135 warga perumahan tersebut menyusul 12 orang penghuninya terkonfirmasi positif COVID-19.
Foto: Antara/Fakhri Hermansyah
Petugas kesehatan mendata warga yang akan mengikuti tes usap PCR COVID-19 di Perumahan Bumi Anggrek, Tambun, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Senin (7/6/2021). Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi melakukan tes usap PCR dan antigen kepada 135 warga perumahan tersebut menyusul 12 orang penghuninya terkonfirmasi positif COVID-19.

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI — Muspika Kecamatan Setu Kabupaten Bekasi mendampingi kegiatan Operasi Bhakti Praja dan Praja Wibawa yang difasilitasi Pemerintah Provinsi Jawa Barat guna meningkatkan kesadaran masyarakat terkait penerapan protokol kesehatan dalam aktivitas warga sehari-hari.

Kegiatan tersebut berlangsung di Desa Taman Rahayu, yang merupakan daerah perbatasan antara Kabupaten Bekasi dengan Kabupaten Bogor, melibatkan unsur Muspika dari masing-masing kecamatan serta Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dari Pemprov Jabar dan Kabupaten Bekasi.

"Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap protokol kesehatan dalam aktivitas sehari-hari, mengingat Kabupaten Bekasi berada di angka 72 persen dalam penerapan protokol kesehatan," kata Camat Setu, Joko Dwijatmoko.

Joko menyebut, Operasi Bhakti Praja dan Praja Wibawa itu akan berlangsung hingga Jumat (11/6) dengan harapan dapat meningkatkan lagi kepstuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan.

"Dengan kegiatan operasi ini diharapkan kesadaran masyarakat tentang penerapan 3M dapat membuat presentasenya maksimal," ujarnya.

Sekretaris Camat Setu, Ali Amran yang turut hadir dalam kegiatan tersebut menambahkan bahwa setiap warga yang melintasi perbatasan akan ditangani oleh petugas dari kecamatan masing-masing.

"Bagi warga yang melintas dari Kabupaten Bekasi ke Kabupaten Bogor maka petugas dari Kecamatan Bogor yang akan memeriksa, begitu juga sebaliknya. Kita juga mendata warga yang kedapatan tidak menjalankan prokes, jika didapati tidak memakai masker maka akan kita beri masker,” ujar dia.

Pentingnya kesadaran masyarakat tentang protokol kesehatan, kata Ali Amran, menjadi kunci utama keberhasilan pemerintah daerah dalam mencegah penyebaran dan penularan Covid-19.

"Untuk itu edukasi dan sosialisasi terhadap pentingnya penerapan protokol kesehatan sangat dibutuhkan untuk membangun kesadaran masyarakat," kata dia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement