RSLI Surabaya Antisipasi Lonjakan Pasien Covid-19
Rep: Dadang Kurnia/ Red: Esthi Maharani
Penanggung Jawab Rumah Sakit Lapangan Indrapura (RSLI) Laksamana Pertama TNI I Dewa Gede Nalendra Djaya Iswara | Foto: ANTARA/Moch Asim
REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Penanggung jawab Rumah Sakit Lapangan Indrapura (RSLI) Surabaya, I Dewa Gede Nalendra Djaya Iswara mengungkapkan, saat ini pihaknya merawat 269 pasien terkonfirmasi positif Covid-19. Sebanyak 110 pasien di antaranya berasal dari Bangkalan, Madura. Nalendra mengungkapkan, RSLI Surabaya juga bakal kedatangan 8 orang pasien Covid-19 yang berasal dari Klaster Pabrik di Gresik.
Nalendra melanjutkan, saat ini jumlah kapasitas tempat tidur di RSLI Surabaya sebanyak 400 bed. Jika lonjakan terus terjadi, dan jumlah pasien telah mencapai 300 orang, bukan tidak mungkin kapasitas akan ditingkatkan. Nalendra mengungkapkan, jumlah kapasitas tempat tidur di RSLI Surabaya bisa ditambah hingga 500 bed.
"Kalau penambahan sudah sampai 300 saya akan menambaha tempat tidur. Kita 500 dulu lah masih ada space cukup banyak," ujar Nalendra di Surabaya, Jumat (11/6).
Nalendra memastikan, jika nantinya tempat tidur harus ditambah, maka dipastikan sarana prasarana lain pun akan ditambah. Tidak menutup kemungkinan dilakukan penambahan tenaga kesehatan dan relawan yang biasa merawat pasien.
Selain itu, Nalendra juga menyatakan, pihaknya sebenarnya mampu merawat pasien Covid-19 dengan kondisi klinis berat. Namun, itu hanya dilakukan jika rumah sakit rujukan Covid-19 yang ada telah penuh. Karena sejak awal, RSLI Surabaya dirancang hanya untuk pasien Covid-19 dengan gejala klinis ringan hingga sedang.
"Kita juga memungkinkan menangani pasien yang berat. Kita pernah menangani pasien berat karena rumah sakit rujukan penuh," ujarnya.
Kepala BNPB Letjen TNI Ganip Warsito turut memaatikan kesiapan RSLI Surabaya, seiring terjadinya lonjakan pasien Covid-19 setelah adanya kejadian luar biasa di Bangkalan, Madura. Ganip mengaku, pihaknya telah mengambil langkah-langkah dalam upaya mengantisipasi lonjakan yang terjadi. Baik langkah yang bersifat medis, maupun non medis.
"Seperti untuk pembatasan, untuk pendekatan kepada tokoh-tokoh masyarakat, dan para kiyai di Bangkalan, Madura sana untuk bisa sama-sama mengendalikan ataupun menekan kembali angka Covid-19 ini," kata Ganip.
Gani memastikan, pihaknya juga terus melakukan assesment pendampingan kepada satgas Covid-19 di daerah untuk bisa mengelola atau manajemen lapangan dengan tepat. Pihaknya juga terus melakukan penguatan-penguatan baik dari sisi tenaga kesehatan, personel TNI, Polri, dan unsur lainnya agar bisa menekan lonjakan yang terjadi.