REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah, melalui Kementerian BUMN, mengumumkan pengangkatan Letnan Jenderal TNI (Purn) Doni Monardo sebagai Komisaris Utama PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) atau Inalum, menyusul diselenggarakannya rapat umum pemegang saham (RUPS) tahunan perseroan kemarin (10/6).
Inalum adalah holding BUMN industri pertambangan dengan anggota PT Freeport Indonesia, PT ANTAM Tbk, PT Bukit Asam Tbk, PT Timah Tbk, dan saham minoritas di PT Vale Indonesia Tbk. Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, Inalum mengelola aset vital negara dalam bidang pertambangan yang memiliki rencana besar di bidang kinerja dan aksi korporasi, dengan mementingkan keharmonisan dengan lintas stakeholder, serta pemberdayaan dan perlindungan lingkungan hidup secara berkelanjutan.
Doni Monardo terakhir menjabat sebagai kepala BNPB/Ketua Satgas Penanganan Covid-19, dan bulan Maret lalu dianugerahi gelar doktor honoris causa oleh IPB atas dedikasi dan jasanya dalam penyelamatan lingkungan.
“Peran Pak Doni sangat penting. Terlebih, pengalaman, kemampuan, jaringan, dan prestasi beliau tidak diragukan lagi. Sepak terjangnya dari Aceh hingga Papua, dari pemulihan daerah aliran Sungai Citarum, penghijauan di Sulawesi Selatan, hingga terakhir dalam memitigasi pandemi Covid-19. Beliau mengedepankan dialog dan kolaborasi lintas stakeholder untuk mengatasi masalah, dan mencapai kemajuan. Kepedulian dan kiprahnya dalam bidang pemulihan lingkungan hidup menjadikannya figur yang dibutuhkan untuk menjaga keseimbangan antara upaya pemberdayaan dan menjaga keberlanjutan lingkungan yang dilakukan Inalum serta anak-anak perusahaannya,” ujar Menteri Erick.
Doni Monardo adalah salah satu sosok mantan pejabat tinggi negara yang diangkat sebagai komisaris utama BUMN dalam beberapa pekan belakangan ini, setelah Prof Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro, S.E., M.U.P., Ph.D., mantan menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan mantan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Bappenas, yang diangkat sebagai Komisaris Utama PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk pada 28/5.
“Digitalisasi adalah motor penggerak pemulihan ekonomi nasional. Kepakaran, pengalaman, dan kepemimpinan Prof Bambang dalam bidang ekonomi, perencanaan, dan teknologi menjadikannya sosok yang tepat untuk memandu dan memberi arah, serta pengawasan kepada Telkom sebagai penggerak digitalisasi Indonesia, dan champion Indonesia untuk bersaing dengan pemain global,” ujar Erick tentang pengangkatan Prof Bambang Brodjonegoro.