Sabtu 12 Jun 2021 00:18 WIB

Polda Aceh: Masyarakat tidak Gelar Nobar Piala Eropa

Nobar kejuaraan itu akan menciptakan kerumunan yang berpotensi menularkan Covid-19.

Nonton bareng sepakbola (Ilustrasi)
Foto: Republika/Amin Madani
Nonton bareng sepakbola (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Kepolisian Daerah (Polda) Aceh mengingatkan masyarakat tidak menggelar tonton bareng kejuaraan sepak bola Piala Eropa. Langkah ini, untuk mencegah kerumunan yang berpotensi menularkan Covid-19. 

"Perhelatan Piala Eropa mulai digelar bulan ini. Jangan gelar tonton bareng agar kita tidak menjadi penular atau tertular Covid-19," kata Kepala Bidang Humas Polda Aceh Kombes Pol Winardy di Banda Aceh, Jumat (11/6).

Menurut dia, pertandingan sepak bola Piala Eropa mulia digulir 11 Juni 2021 hingga sebulan ke depan. "Jangan gelar nonton bareng kejuaraan itu karena akan menciptakan kerumunan yang berpotensi menularkan Covid-19," katanya.

Pemerintah sekarang ini terus berupaya mencegah terjadinya kerumunan guna menekan angka penularan Covid-19. "Kerumunan merupakan potensi menularkan Covid-19. Karena itu, mari kita cegah penyebaran virus corona tersebut dengan tidak menonton bareng kejuaraan sepak bola tersebut. Tetap di rumah saja," katanya.

Dia mengatakan, kasus positif Covid-19 di Provinsi Aceh dalam beberapa waktu terakhir ini meningkat cukup tajam. Jangan sampai euforia Piala Eropa dengan menggelar tonton bareng menambah kasus baru yang pada dasarnya masih bisa dihindari.

Dia mengingatkan, warung kopi maupun tempat usaha lainnya agar tidak menggelar tonton bareng. Bagi yang menggelar dan menimbulkan kerumunan bisa dijerat dengan UU Kekarantinaan dan Kesehatan.

"Sayangi diri kita dan keluarga. Kalau udah terpapar, apalagi sampai meninggal dunia tidak ada gunanya lagi. Luapkan euforiabareng keluarga di rumah aja," kata dia.

Winardy mengajak, masyarakat Aceh untuk bersama-sama memutus penularan dan penyebaran Covid-19. Caranya, dengan tetap menaati protokol kesehatan. "Tetap disiplin dan terapkan perilaku 5M, yakni memakai masker, mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, serta membatasi mobilisasi dan interaksi," katanya.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement