REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA), Nunung Rusmiati menyebut, dunia pariwisata hingga kini masih tertekan. Menyinggung sektor wisata yang masih belum kembali normal, dia berharap agar pemerintah bisa memberikan stimulus.
Terlebih, ketika 7.000 travel anggota ASITA di seluruh Indonesia dengan lebih dari 350 ribu pegawainya ia nilai cukup terdampak. ‘’Mudah-mudahan dengan adanya stimulus ini kita bisa kembali membuat paket perjalanan hingga souvenir,’’ ucap dia, dalam diskusi yang digelar KPC PEN Rabu (9/6).
Dia menegaskan, paket dan souvenir di wilayah setempat sangat bisa membantu meningkatkan perekonomian. Karena itu, pihaknya dengan 7.000 anggota travel agent di ASITA memutuskan untuk kembali fokus pada pariwisata nasional dan pasar lokal.
"Kita sangat terdampak. Karenanya, saat ini kita fokus dengan pasar lokal,’’ ujar dia.
Meski demikian, kata Rusmiati, ada hikmah yang diambil pengusaha travel di seluruh Indonesia. Pasalnya, jika selama ini promosi pariwisata nasional dinilai sulit, masa pandemi menjadi waktu tepat untuk memprioritaskannya.
"Dulu sebagai Ketum (ASITA) saya sangat susah mempromosikan 34 provinsi sebagai lokasi tujuan. Tapi saat ini, sudah ada 10 destinasi dan lima prioritas lokasi,’’ kata dia.
Seluruh daerah, diakuinya memang sulit untuk dipromosikan sekaligus. Namun, dengan adanya lima prioritas daerah, ia sebut bisa menjadi awal bagi destinasi-destinasi lainnya.
"Sekarang ini, yang paling utama itu agar Indonesia bisa lebih dikenal,’’ ungkap dia.