REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken menekankan pentingnya kerja sama dan transparansi China dalam penyelidikan asal usul virus corona. Hal ini ia sampaikan dalam sambungan telepon dengan Menteri Luar Negeri Cina Yang Jiechi.
Jumat (11/6) Departemen Luar Negeri AS mengatakan dalam sambungan telepon kedua menteri juga membicarakan berbagai topik sensitif lainnya. Salah satunya kebijakan terhadap Korea Utara.
Blinken juga mengungkapkan kekhawatiran AS terhadap menurunnnya norma-norma demokrasi di Hong Kong dan 'genosida' terhadap masyarakat muslim Uighur di Xinjiang. Menteri Luar Negeri AS itu meminta China menghentikan operasi menekan Taiwan.
Departemen Luar Negeri AS mengatakan dalam pembicaraan tersebut Blinken juga meminta Negeri Tirai Bambu membebaskan warga AS dan Kanada 'yang ditahan meski tak bersalah'. Sebelumnya Kepala Penasihat Kesehatan Gedung Putih Anthony Fauci MD mengatakan dua tempat yang mungkin menjadi sumber datangnya Covid-19.
Dua tempat tersebut adalah gua kelelawar dan laboratorium di Wuhan. Fauci mengatakan ada data penting yang perlu diketahui namun belum dirilis oleh pemerintah China. Data yang dimaksud adalah data mengenai sembilan orang yang terkena Covid-19 sebelum penyakit tersebut mulai menyebar ke berbagai belahan dunia.
Enam dari sembilan orang tersebut merupakan pekerja tambang. Tiga orang lainnya adalah pekerja laboratorium.