Sabtu 12 Jun 2021 00:21 WIB

Petugas Rutin Semprot Disinfektan di Asrama Haji Donohudan

Penyemprotan dilakukan guna mencegah penularan virus corona jenis baru itu.

Petugas menyemprotkan disinfektan ke pengemudi kendaraan pengangkut pasien orang tanpa gejala (OTG) COVID-19 saat masuk di Asrama Haji Donohudan, Ngemplak, Boyolali, Jawa Tengah, Senin (7/6/2021). Pemindahan pasien orang tanpa gejala (OTG) COVID-19 dari Kudus terus dilakukan secara bertahap agar dapat penanganan lebih cepat dan mudah terpantau.
Foto: Aloysius Jarot Nugroho/ANTARA
Petugas menyemprotkan disinfektan ke pengemudi kendaraan pengangkut pasien orang tanpa gejala (OTG) COVID-19 saat masuk di Asrama Haji Donohudan, Ngemplak, Boyolali, Jawa Tengah, Senin (7/6/2021). Pemindahan pasien orang tanpa gejala (OTG) COVID-19 dari Kudus terus dilakukan secara bertahap agar dapat penanganan lebih cepat dan mudah terpantau.

REPUBLIKA.CO.ID, BOYOLALI -- Petugas posko dari aparat TNI/Polri secara rutin melakukan penyemprotan disinfektan di area isolasi terpusat pasien tanpa gejala Covid-19 di Asrama Haji Donohudan Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Penyemprotan dilakukan guna mencegah penularan virus corona jenis baru itu.

"Kami Jumat sore menyemprot disinfektan di area ring tiga sebagai langkah antisipasi untuk pengamanan para petugas yang berjaga di halaman asrama haji ini," kata Kepala Satuan Sabhara Polres Boyolali AKP Solikhin di Boyolali, Jumat (11/6).

Baca Juga

Penyemprotan dilakukan petugas dengan mengenakan pakaian alat pelindung diri yang lengkap. Mereka dalam kegiatan itu naik mobil bak terbuka milik Samapta Polres Boyolali dengan membawa tangki plastik berjalan secara pelan-pelan menyemprotkan disinfektan hingga lorong-lorong area. Ia mengatakan Asrama Haji Donohudan digunakan tempat isolasi terpusat warga Jateng, terutama asal Solo Raya dan Kabupaten Kudus. 

Penyemprotan disinfektan dilakukan rutin dua kali, baik pagi maupun sore hari. "Penyemprotan secara rutin, baik terhadap benda atau bangunan, tempat-tempat terjadi berkumpulnya baik petugas, pegawai asrama maupun para pasien OTG," katanya.

Setiap mobil atau kendaraan bermotor yang masuk asrama haji juga disemprot disinfektan agar steril dari virus. Ia mengharapkan penyemprotan disinfektan mengurangi penyebaran virus, khususnya di kawasan tersebut. "Kami juga bakal melaksanakan penyemprotan skala besar oleh petugas gabungan dari Polres Boyolali dan Pemadam Kebakaran, di kawasan luar asrama haji dengan menggunakan kendaraan taktis watercannon," katanya.

Kendati demikian, pihaknya mengajak masyarakat untuk berdoa bersama agar penyebaran Covid-19 di Boyolali bisa ditekan sehingga pandemi segera selesai. Jumlah pasien OTG yang menjalankan karantina di Asrama Haji Donohudan hingga Jumat petang 690 orang. Jumlah itu tercatat berdasarkan data di posko pengamanan. 

Mereka terdiri atas 205 orang asal Solo Raya dan 485 orang asal Kabupaten Kudus. Kapasitas di tempat tidur di Asrama Haji Donohudan 872 unit dan sudah terisi 690 tempat tidur.  Ada 52 tempat tidur untuk nakes dan tinggal tersisa 130 tempat.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement