REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komite Olimpiade Indonesia (KOI) menyatakan akan berjuang sampai akhir untuk mendapatkan status tuan rumah Olimpiade 2032 meski dewan eksekutif Komite Olimpiade Internasional (IOC) telah mengusulkan Brisbane sebagai tuan rumah pesta olahraga empat tahunan tersebut.
“Kami menghargai keputusan IOC. Namun sebagaimana penjelasan Komisi Tuan Rumah Olimpiade Masa Depan dalam dialog terakhir menyebutkan bahwa posisi Brisbane menjadi tuan rumah Olimpiade 2032 pun masih bisa gagal apabila tidak terpilih dalam voting,” kata Ketua Umum KOI Raja Sapta Oktohari dalam keterangan tertulisnya, Jumat (11/6).
“Saya atas nama KOI dan INABCOG memastikan bahwa kami akan berjuang hingga akhir,” sambung dia.
Dalam jumpa pers di markas besar IOC, Lausanne, Kamis (10/6) waktu setempat atau Jumat (11/6) dini hari WIB, Presiden IOC Thomas Bach mengumumkan hasil rapat Dewan Eksekutif IOC.
Hasil rapat memutuskan, di antaranya penetapan 29 refugee athlete dari 12 cabang olahraga di 13 negara yang akan membawa pesan solidaritas di Olimpiade 2020 Tokyo, ketetapan protokol kesehatan mulai dari vaksinasi dan prosedur delegasi selama 14 hari setiba di Tokyo, hingga keputusan untuk membawa Brisbane dalam pemilihan tuan rumah Olimpiade 2032.
Untuk poin terakhir, Bach menjelaskan keputusan diambil menyusul rekomendasi Komisi Tuan Rumah Olimpiade Masa Depan yang telah menetapkan Brisbane sebagai preferred host.
Namun, Brisbane tidak serta merta langsung terpilih karena keputusan tersebut ada di tangan anggota IOC dalam pemilihan suara pada Sesi IOC ke-138 di Tokyo, 21 Juli mendatang.
Sekitar 100 anggota IOC bakal berkumpul menghadiri Sesi IOC yang dilaksanakan dua hari sebelum upacara pembukaan Olimpiade 2020 Tokyo. Indonesia akan diwakili oleh Menteri BUMN Erick Thohir yang juga menjabat sebagai anggota IOC.
“Kami yakin anggota IOC mengedepankan fairness. Indonesia memiliki wakil, yaitu Pak Erick yang memiliki hak suara di Sesi IOC nanti,” ujar dia.
Indonesia saat ini sudah masuk dalam tahap continous dialogue atau dialog lanjutan dalam perjalanannya mendapat status rumah Olimpiade 2032.
Dalam dialog terakhir, Komisi Tuan Rumah Olimpiade Masa Depan mengatakan impresif dengan progres yang ditampilkan Indonesia. Bahkan, komisi yang diketuai Kristin Kloster Aasen juga memuji paparan INABCOG serta grand design pembinaan prestasi rancangan Kementerian Pemuda dan Olahraga yang dinilai dapat menjadikan Indonesia sebagai kandidat potensial tuan rumah Olimpiade.