REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tata kelola PLN dinilai sudah baik. Buktinya, PLN menjadi BUMN dengan aset terbesar dan tetap untung. Jumlah aset PLN mengalahkan empat bank BUMN ataupun Pertamina.
Direktur Eksekutif IESR Fabby Tumiwa mengatakan, keuntungan PLN tercatat dalam laporan keuangan. “PLN ini laporan keuangannya kan diaudit BPK dan juga diperhatikan oleh investor internasional, jadi tidak boleh main-main,” ujar Fabby, Jumat (11/6).
Dalam laporan yang sudah diaudit, PLN membukukan keuntungan Rp 6 triliun sepanjang 2020. Keuntungan PLN, antara lain, didapat karena operasional yang lebih efisien. Mengacu angka audit subsidi Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), PLN bisa menekan biaya operasi Rp 32 triliun sepanjang 2020.
Fabby membenarkan, utang PLN bertambah dalam beberapa tahun terakhir. Di sisi lain, ia mengingatkan aset PLN juga melonjak drastis jauh di atas penambahan beban keuangan.