Sabtu 12 Jun 2021 09:25 WIB

Kesadaran Masyarakat Deteksi Dini Covid-19 Penting

Banyak pasien Covid-19 yang datang ke RSUD Al Ihsan dalam keadaan gawat

Rep: arie lukihardianti/ Red: Hiru Muhammad
Petugas kesehatan mendampingi pasien Covid-19 untuk melakukan senam pagi di Gedung Balai Latihan Kerja, Manggahang, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, Rabu (30/12). Kementerian Kesehatan mencatat tingkat keterisian ruang isolasi dan gawat darurat atau ICU rumah sakit di beberapa daerah Indonesia melebihi batas aman dengan keterisian di atas 70 persen diantaranya Jakarta, Yogyakarta, Jawa Barat, Jawa Timur dan Jawa Tengah. Foto: Abdan Syakura/Republika
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Petugas kesehatan mendampingi pasien Covid-19 untuk melakukan senam pagi di Gedung Balai Latihan Kerja, Manggahang, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, Rabu (30/12). Kementerian Kesehatan mencatat tingkat keterisian ruang isolasi dan gawat darurat atau ICU rumah sakit di beberapa daerah Indonesia melebihi batas aman dengan keterisian di atas 70 persen diantaranya Jakarta, Yogyakarta, Jawa Barat, Jawa Timur dan Jawa Tengah. Foto: Abdan Syakura/Republika

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Kesadaran masyarakat mendeteksi dini keberadaan SARS-CoV-2, virus penyebab Covid-19, sangat penting untuk menekan risiko kematian. Deteksi dini bisa dilakukan dengan memahami gejala-gejala Covid-19. Jika menderita salah satu gejala, segera lakukan skrining di fasyankes terdekat. 

Dilansir situs resmi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), gejala Covid-19 paling umum adalah demam, batuk kering, dan rasa lelah. Gejala lainnya yakni hidung tersumbat, sakit kepala, sakit tenggorokan, dan kehilangan penciuman. Gejala-gejala yang dialami biasanya bersifat ringan dan muncul secara bertahap.

Menurut Direktur Utama (Dirut) RSUD Al Ihsan, Dewi Basmala Gatot, banyak pasien Covid-19 yang datang ke RSUD Al Ihsan dalam keadaan gawat dengan saturasi oksigen yang rendah. Sehingga, pasien telat mendapatkan penanganan dan mengakibatkan kematian. 

Oleh karena itu, Dewi mengimbau kepada masyarakat untuk mengetahui gejala-gejala Covid 19 dan langsung melakukan skrining apabila mengalami gejala Covid-19. Dengan begitu, pasien Covid-19 akan cepat mendapatkan penanganan dan perawatan. 

"Banyak yang datang dalam kondisi berat. Kadang ada yang meninggal dunia (saat mendapat penanganan) di IGD," ujar Dewi di Gedung Sate, Kota Bandung, Jumat petang (11/6). 

"Sebetulnya kondisi seperti itu pasien sudah lama di rumah. Tidak terdeteksi (sudah positif COVID-19) di rumah atau didiamkan saja di rumah. Tahu-tahu masuk rumah sakit dalam kondisi yang berat," imbuhnya. 

Imbauan senada dikatakan Direktur Rumah Sakit Borromeus Chandra Mulyono. Menurutnya, masyarakat harus mengenali tanda-tanda dini terpapar Covid-19 dan jangan membiarkan kondisi kesehatan menurun secara bertahap karena bergejala Covid-19. 

"Kenali tanda-tanda dini terpapar Covid-19 sehingga lebih cepat datang dan mendapat penanganan. Kalau terlambat malah meninggalkan gejala sisa yang sulit diatasi bahkan menyebabkan kematian," kata Chandra. 

Masyarakat Jabar pun dapat memeriksakan diri dengan melaporkan gejala-gejala yang dialami melalui fitur Periksa Mandiri di Aplikasi Pikobar (Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Jawa Barat). 

Pikobar yang menggunakan artificial intelligence akan memberikan diagnosis awal dan mengeluarkan rekomendasi. Apakah masyarakat yang melapor mesti mendapatkan penanganan dokter atau cukup beristirahat di rumah (home care)

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement