Sabtu 12 Jun 2021 14:30 WIB

Sempat Kabur, Pasien Covid-19 Bogor Ditemukan di Bandung

Pasien Covid-19 yang kabur dari pusat isolasi Pusdiklat BPKP Ciawi akhirnya ditemukan

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Esthi Maharani
Ilustrasi: Ruang perawatan pasien Covid-19.
Foto: Anadolu Agency
Ilustrasi: Ruang perawatan pasien Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR— Pasien Covid-19 berinisial B (60 tahun) yang sempat kabur dari pusat isolasi Pusdiklat BPKP Ciawi akhirnya ditemukan. Pasien lanjut usia (lansia) tersebut diketahui berada di wilayah Bandung, Jawa Barat.

Diketahui, pasien itu merupakan warga Kelurahan Pasir Jaya, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor. Pelaksana Tugas (Plt) Camat Bogor Barat, Irman Khaerudin mengatakan, berdasarkan informasi yang diterimanya dari Lurah Pasir Jaya, pasien yang bersangkutan berada di rumah kerabatnya di Bandung.

"Kemarin lurah telepon, betul (pasien) sudah ditemukan di Bandung di rumah keluarganya," kata Irman ketika dikonfirmasi, Sabtu (12/6).

Meski demikian, Irman belum mengetahui kronologi bagaimana kakek tersebut bisa sampai ke Bandung. Padahal, sebelumnya pasien Covid-19 itu tengah menjalani isolasi di Pusdiklat BPKP Ciawi sejak Ahad (6/6).

Namun, dia mengatakan, pasien tersebut berangkat sendiri dari Pusdiklat BPKP Ciawi sebelum akhirnya ditemukan di Bandung. "Keluarganya yang di sana menghubungi yang di Bogor. Berangkat sendiri dia," tuturnya.

Untuk sementara, sambung dia, pasien tersebut menjalani isolasi mandiri di Bandung. Sambil dipantau dan dikoordinasikan dengan Satgas Covid-19 Kota Bogor dan puskesmas setempat.

Irman mengatakan, setelah menjalani isolasi mandiri, pasien itu harus kembali melakukan swab test. Sebab, yang bersangkutan belum dinyatakan sehat atau negatif Covid-19.

"Menurut keluarganya, kabar dari lurah dia isolasi mandiri di sana karena layak. Sambil kita koordinasi dengan puskesmas setempat karena kan belum dinyatakan sehat karena harus swab lagi," ucapnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement