Sabtu 12 Jun 2021 17:05 WIB

Komnas HAM Dorong Polisi Selidiki Kematian Wabup Sangihe

Muncul spekulasi kematiannya dikaitkan penolakan wabup terhadap izin tambang emas.

Rep: Mimi Kartika/ Red: Agus Yulianto
Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik (tengah), bersama Koordinator Subkomisi Pemajuan HAM Beka Ulung Hapsara (kiri), Koordinator Subkomisi Penegakan HAM Amiruddin Al-Rahab memberikan keterangan pers terkait debat pertama capres-cawapres 2019 di Jakarta, Jumat (18/1/2019).
Foto: ANTARA FOTO
Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik (tengah), bersama Koordinator Subkomisi Pemajuan HAM Beka Ulung Hapsara (kiri), Koordinator Subkomisi Penegakan HAM Amiruddin Al-Rahab memberikan keterangan pers terkait debat pertama capres-cawapres 2019 di Jakarta, Jumat (18/1/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Muncul spekulasi atas meninggalnya Wakil Bupati (Wabup) Sangihe Helmud Hontong yang dikaitkan dengan penolakannya terhadap izin tambang emas di Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara. Komisioner Komnas HAM Beka Ulung Hapsara menyarankan agar polisi memulai penyelidikan agar tidak terjadi spekulasi liar.

"Saya kira supaya tidak menimbulkan spekulasi yang lebih luas, polisi bisa memulai penyelidikan sehingga ada penjelasan yang cukup kepada publik dan juga kepada keluarga korban," ujar Beka kepada Republika.co.id, Sabtu (12/6).

Menurut dia, Komnas HAM akan menindaklanjuti pengaduan terkait hal ini jika ada aduan masuk. Namun, sejauh ini pihaknya belum menerima aduan terkait kematian Wabup Sangihe. "Saya belum cek," kata dia.

Dalam siaran pers yang diterima Republika, Lion Air menyampaikan penjelasan operasional dan penanganan meninggalnya Wabup Sangihe Helmud Hontong. Helmud menumpang pesawat Lion Air JT-740 rute Denpasar-Makassar pada Rabu (9/6), yang berangkat dari Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai pada pukul 15.08 WITA dan dijadwalkan tiba di Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin, Maros, pada 16.08 WITA.

"Semua penumpang serta awak pesawat sudah menjalani pemeriksaan kesehatan Covid-19 dengan dinyatakan negatif dan sebelum masuk ke pesawat udara (ketika berada di terminal keberangkatan) surat hasil uji kesehatan sudah diverifikasi oleh petugas medis dari lembaga yang berwenang," kata Corporate Communications Strategic of Lion Air, Danang Mandala Prihantoro.

Pada pukul 15.40 WITA, terdapat satu penumpang yang membutuhkan pertolongan medis lebih lanjut. Pimpinan awak kabin (senior flight attendant/ SFA) bersama kru kabin lainnya menghampiri langsung guna mengetahui kondisi aktual penumpang.

Setelah mendapatkan informasi detail dan pengamatan, SFA segera melakukan apakah dalam penerbangan terdapat profesi dokter atau tenaga medis. Dalam penerbangan JT-740 terdapat tenaga medis yang dibuktikan dengan tanda identitas secara resmi.

Menurut prosedur kerja penanganan penumpang, awak kabin segera memberikan POB (tabung oksigen portabel) dengan tindakan melonggarkan pakaian yang mengikat, membersihkan wajah penumpang, menyandarkan kursi, serta memasangkan masker oksigen. Dalam situasi seperti itu, guna memberikan pelayanan terbaik, pilot memutuskan mengarahkan penerbangan ke bandar udara terdekat setelah koordinasi dengan awak kabin.

Pilot juga menginformasikan kepada petugas lalu lintas udara dan petugas darat (ground operation control), dalam penerbangan terdapat satu penumpang yang membutuhkan penanganan medis lebih lanjut. Pukul 16.10 WITA, petugas layanan darat (ground handling) Lion Air di Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin menghubungi tim medis di bandar udara.

Pesawat akhirnya mendarat pada 16.17 WITA. Ketika posisi pesawat sudah sempurna dan berada di landas parkir (apron) tim medis bersama petugas Lion Air melakukan penanganan dan penjemputan dari pintu pesawat bagian belakang, kemudian dilakukan pemeriksaan dan pertolongan.

"Lion Air mendapatkan informasi dari pihak tim medis bahwa penumpang inisial HH meninggal dunia. Atas nama manajemen dan seluruh karyawan Lion Air mengucapkan dukacita mendalam atas meninggalnya penumpang HH," kata Danang.

Lion Air juga menyampaikan terima kasih atas koordinasi awak pesawat, tenaga medis, pengelola bandar udara, petugas lalu lintas udara, serta pihak lainnya dalam penanganan satu penumpang JT-740. Petugas Lion Air di Ambon bersama pendamping membantu proses pengurusan jenazah HH di rumah sakit.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement