Sabtu 12 Jun 2021 23:47 WIB

Bencana Akibat Hujan di Sukabumi Bertambah Jadi 9 Titik

Bencana hujan ini menyebabkan kerusakan sebanyak 5 rumah terdampak dan 1 jembatan

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Sebanyak enam kejadian bencana melanda sejumlah wilayah di Kota Sukabumi (ilustrasi). Jumlah kejadian bencana di Kota Sukabumi yang terjadi akibat hujan deras pada Jumat (11/6) sore hingga malam hari terus bertambah. Dari data terakhir Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi menyebutkan ada sembilan titik bencana yang terjadi.
Foto: dok bpbd sukabumi
Sebanyak enam kejadian bencana melanda sejumlah wilayah di Kota Sukabumi (ilustrasi). Jumlah kejadian bencana di Kota Sukabumi yang terjadi akibat hujan deras pada Jumat (11/6) sore hingga malam hari terus bertambah. Dari data terakhir Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi menyebutkan ada sembilan titik bencana yang terjadi.

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Jumlah kejadian bencana di Kota Sukabumi yang terjadi akibat hujan deras pada Jumat (11/6) sore hingga malam hari terus bertambah. Dari data terakhir Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi menyebutkan ada sembilan titik bencana yang terjadi.

Keterangan yang dihimpun, guyuran hujan ini terjadi sejak pukul 14.30 WIB hingga malam hari."Data hingga Sabtu (12/6) ada sembilan laporan kejadian bencana yang terjadi di lima wilayah yakni Kecamatan Citamiang, Cikole, Warudoyong, Gunung Puyuh dan Lembursitu," ujar Kepala Pelaksana BPBD Kota Sukabumi, Imran Whardani kepada wartawan, Sabtu (12/6).

Bencana ini menyebabkan sebanyak 5 rumah terdampak dan 16 rumah terancam serta 1 jembatan. Sementara jumlah warga yang terdampak sebanyak 6 kepala keluarga (KK).

Imran merinci lokasi pertama bencana di depan jalan kantor BPBD Kota Sukabumi, Jalan Letda T Asmita 18 Gedong Panjang, Kecamatan Citamiang. Selain karena akibat hujan yang tinggi, bencana juga terjadi disebabkan oleh serat-serat sampah yang tertahan di gorong-gorong.

Hal ini menimbulkan luapan air ke badan jalan dan nyaris masuk ke rumah warga. Di sisi lain terdapat dua bencana atap rumah roboh. Bencana ini pun akibat curah hujan dengan intensitas sangat tinggi.

"Akibat diterpa hujan dan angin, dua rumah bagian atap depan roboh," kata Imran. Pertama rumah milik Dewi (48 tahun) dihuni 1 KK dengan 5 Jiwa yang berada di Pangkalan RT 06 RW 14 Gang Samsi Kelurahan Cisarua dan Titin Kartini dihuni 2 KK atau 5 Jiwa di Jalan RA Kosasih Ciaul Gang Juli RT 01 RW 09 Kelurahan Cisarua Kecamatan Cikole, Kota Sukabumi.

Selain, karena cuaca ekstrem rumah roboh juga disebabkan karena keadaan bangunan yang rapuh. Selanjutnya, lokasi bencana terakhir dilaporkan terjadi longsor di talud dibelakang Perum Gading Kencana Asri RT 07 RW 15 Kel Karangtengah Kecamatan Gunungpuyuh mengakibatkan 4 rumah warga terancam.

Berikutnya ungkap Imran, longsornya talud dengan ketinggian talud sekitar 16 meter di belakang Perum Taman Asri Kelurahan Subangjaya, Cikole yang mengancam 12 rumah. Kejadian lainnya yakni banjir di Kampung Situ Gede RT 01 RW 06 Kelurahan Cipanengah, Kecamatan Lembursitu.

Banjir diakibatkan karena meluapnya air dari pesawahan dan sungai kecil yang berdampak pada 3 rumah terendam air. Selanjutnya longsor sekitar pukul di Kampung Babakan Bandung RT 01 dan RT 07 RW 03 Keluraham Nangeleng Kecamatan Citamiang.

Peristiwa ini menyebabkan Jembatan Legok Gantung yang merupakan penghubung RT 01 dan RT 07 longsor di bagian ujung jembatan. Kondisi ini mengakibatkan tidak bisa digunakan/dilewati kendaraan roda dua.

BPBD kata Imran, telah melakukan penanganan ke lokasi kejadian. Ia mengimbau agar warga meningkatkan kewaspadaan menghadapi bencana mengingat tingginya intensitas hujan akibat cuaca ekstrem. Langkah tersebut untuk mencegah korban jiwa maupun kerugian materiil.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement