Ahad 13 Jun 2021 06:22 WIB

Jasindo Gandeng Igloo Jangkau Pasar Asuransi Secara Digital

Jasindo harus bisa beradaptasi dan berinovasi dalam memasarkan produk asuransinya.

Rep: Citra Listiyarini/ Red: Bilal Ramadhan
PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) menggandeng Igloo, perusahaan asuransi digital asal Singapura
Foto: Istimewa
PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) menggandeng Igloo, perusahaan asuransi digital asal Singapura

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA  — PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) atau Jasindo terus menyasar penjualan produk melalui platform digital. Jasindo juga menggandeng Igloo, perusahaan asuransi digital asal Singapura, dalam menjangkau pasar yang selama ini belum tersentuh.

Group Head Asuransi Kesehatan Asuransi Jasindo Zainul Muqorobin mengatakan, kerja sama dengan Igloo ini adalah salah satu bentuk inovasi Jasindo. Perusahaan asuransi pelat merah itu menargetkan pangsa pasar lebih luas dengan Igloo yang bersifat insurtech.

Menurut Muqorobin, Jasindo harus bisa beradaptasi dan berinovasi dalam memasarkan produk asuransinya. Sejak pandemi Covid-19 meluas, ia menyampaikan, mau tidak mau digitalisasi bisnis harus dilakukan setiap perusahaan.

“Jasindo dan Igloo menggunakan platform digital untuk memudahkan masyarakat mengakses produk. Jadi, jangkauan proteksi asuransi menjadi lebih terjangkau oleh masyarakat banyak, baik di kota besar atau desa,” kata Muqorobin dalam rilisnya, Sabtu (12/6).

Muqorobin menyebutkan, sejumlah produk yang ditawarkan antara lain asuransi kesehatan, asuransi perjalanan, asuransi perlindungan aset, asuransi perlindungan saat kecelakaan, asuransi perlindungan ponsel atau barang berharga lainnya hingga perlindungan selama menginap di hotel.

“Hotel insurance yang kami maksud misalnya jika seseorang batal menginap bisa refund. Selain itu, jika ada barang yang hilang selama menginap di hotel atau terpapar Covid-19 ketika menginap di hotel,” ujar Muqorobin.

Muqorobin mengatakan, kerja sama Jasindo dan Igloo dimulai pada Maret 2021 lalu. Sejauh ini, ia mengatakan, tercatat 150 ribu sertifikat polis diterbitkan. Muqorobin optimistis penerbitan sertifikat polis terus bertambah hingga akhir tahun ini.

Muqorobin menargetkan, premi yang terkumpul senilai Rp 20-25 miliar pada akhir tahun ini. Bahkan, ia meyakini angka premi bisa menyentuh target realistis sebesar Rp 50 miliar.

Country Manager Igloo Indonesia Pradityo Anggoro Kusumo mengatakan, saat ini masyarakat bisa lebih mudah mengakses produk asuransi. Ia mengatakan, saat ini produk bisa dibeli tanpa harus datang ke kantor perusahaan asuransi atau bertatap muka dengan agen, cukup lewat e-commerce atau platform digital lainnya.

Anggoro menambahkan, kerja sama dengan Jasindo juga menghadirkan multiplier effect. Ia optimistis perekonomian digital baru bisa terbangun dan jangkauan pasar asuransi semakin luas.

"Kami ingin mengasuransikan masyarakat indonesia. Sinergi ini bisa membuat asuransi portal cukup dengan jari saja yang nantinya menyasar semua market terutama di desa yang belum terjangkau,” kata Anggoro.

Berbasis di Singapura dengan kantor-kantor perwakilan di Indonesia, Malaysia, Thailand, Filipina, Vietnam, dan Australia, Igloo mengumumkan pada April 2020 lalu mereka berhasil menggalang pendanaan Seri A+. Hal ini meningkatkan jumlah pendanaan menjadi 16 juta dolar dolar AS sampai dengan saat ini.

Hadir di Indonesia sejak Mei 2019, produk-produk asuransi Igloo telah melayani dan memberikan manfaat kepada lebih dari 15 juta pemegang polis dan secara efektif melindungi lebih dari 50 juta transaksi e-commerce selama setahun terakhir dari Februari 2019 hingga Februari 2020.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement