REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Presiden Perancis Emmanuel Macron menyatakan Amerika Serikat (AS) kembali sebagai pemimpin kooperatif dunia bebas di bawah Presiden Joe Biden, Sabtu (12/6). Pernyataan itu menggambarkan kelegaan yang dirasakan oleh banyak sekutu utama AS bahwa kekacauan kepresidenan Donald Trump telah berakhir.
Biden mendapatkan pertanyaan oleh seorang reporter apakah AS telah kembali dan dia menoleh ke Macron. Biden memberi isyarat dengan kacamata hitam Ray Ban Aviator kepada presiden Prancis bahwa sekutunya itu yang harus menjawab pertanyaan itu.
"Ya pasti. Sangat menyenangkan memiliki Presiden AS yang merupakan bagian dari klub dan sangat bersedia bekerja sama," kata Macron.
"Apa yang Anda tunjukkan adalah bahwa kepemimpinan adalah kemitraan," kata Macron kepada Biden saat mereka duduk di teras luar ruangan dengan pemandangan laut pirus di belakang mereka.
Pernyataan Macron kembali menekankan pernyataan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson yang memuji Biden beberapa hari sebelumnya. Johnson menyatakan Biden sebagai udara segar yang besar.
Baik Macron maupun Johnson tidak menggambarkan paralel eksplisit antara Biden dan Trump. Meskipun keduanya memuji nada kerja sama Biden yang jelas dan para pejabat mengatakan ada kelegaan karena Trump terkadang mengejutkan dan membingungkan banyak sekutu Eropa.
Biden pun menyatakan AS kembali untuk memperbaiki segalanya. "AS, saya sudah katakan sebelumnya, kami kembali. Segalanya berjalan, saya pikir, baik, dan kami, seperti yang kami katakan di AS, kami berada di halaman yang sama," kata Biden.
Presiden AS ini menambahkan bahwa AS merasa sangat kuat tentang kohesi aliansi militer NATO. Dia pun menyatakan dukungan untuk Uni Eropa yang sebelumnya menjadi target banyak kritik dari Trump selama masa kepresidenannya 2017-2021.
"Saya pertama berpikir bahwa Uni Eropa adalah entitas yang sangat kuat dan bersemangat, yang banyak berkaitan dengan kemampuan Eropa Barat tidak hanya untuk menangani masalah ekonominya tetapi juga memberikan tulang punggung dan dukungan untuk NATO," kata Biden, dilansir dari Reuters.