Ahad 13 Jun 2021 08:14 WIB

BKSDA Pasang Perangkap Beruang Masuk Permukiman di Sampit

Warga diminta berhati-hati dan waspada saat beraktivitas di luar rumah.

BKSDA Pasang Perangkap Beruang Masuk Permukiman di Sampit
Foto: Antara/Khalis Abdya
BKSDA Pasang Perangkap Beruang Masuk Permukiman di Sampit

REPUBLIKA.CO.ID, SAMPIT -- Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Kalimantan Tengah memasang perangkap besi untuk menangkap seekor beruang besar yang sering masuk permukiman warga di Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur.

"Saya dibantu dua personel Manggala Agni telah memasang perangkap tersebut. Kami juga mengimbau masyarakat selalu waspada terhadap satwa tersebut," kata Komandan Jaga BKSDA Pos Sampit, Muriansyah, Sabtu (12/6).

Baca Juga

Beruang berukuran besar muncul di permukiman warga di kawasan lingkar utara Jalan Seth Adji Kelurahan Baamang Barat Kecamatan Baamang dan membuat cemas warga setempat. Beruang hitam seukuran orang dewasa itu muncul pada tengah malam dan terekam kamera tersembunyi atau CCTV dari rumah salah satu warga setempat.

Satwa tersebut diduga masuk ke permukiman warga untuk mencari makanan. Pemicunya dimungkinkan karena semakin sulitnya mendapatkan makanan di habitatnya.

Hasil observasi di lapangan terdapat kandang ternak di kawasan permukiman itu. Selain itu, tanaman dan sampah rumah tangga juga bisa menjadi incaran beruang untuk mencari makanan dari sisa-sisa makanan yang dibuang. BKSDA berusaha menangkap beruang tersebut untuk mencegah hal tidak diinginkan terhadap warga.

Warga juga diimbau tidak membunuh beruang tersebut, tetapi melaporkannya ke BKSDA agar segera ditangkap. Untuk menangkap beruang tersebut, BKSDA memasang perangkap berupa kandang besi.

Untuk memancing beruang, kandang diisi umpan berupa nanas dan hati ayam. Muriansyah berharap perangkap tersebut berhasil menangkap beruang agar bisa direlokasi ke hutan yang ekosistemnya masih bagus.

Sementara beruang belum tertangkap, warga diminta berhati-hati saat beraktivitas di luar rumah untuk mengantisipasi kemunculan beruang. "Tadi kami juba memberikan pengarahan dan imbauan kepada warga yang tinggal di sekitar lokasi pemasangan perangkap terkait dugaan awal penyebab beruang mendekati areal tersebut, yakni ada tanaman buah dan kandang ternak. Kami meminta warga tetap waspada dan berhati-hati saat keluar rumah di malam hari," kata Muriansyah.

Muriansyah mengatakan laporan kemunculan dan gangguan beruang di Sampit cukup sering. Pada 2 Juni lalu ada dua laporan kemunculan beruang di Perumahan Griya Mandiri Jalan Tjilik Riwut km 4 Kelurahan Baamang Barat dan Perumahan Bintang Jaya Jalan Tjilik Riwut km 4,5 Kelurahan Baamang Hulu. Laporan serupa pada 7 Juni di Perumahan Wengga Metropolitan Jalan Metro Sawit Kelurahan Baamang Barat, serta pada 11 Juni di kawasan lingkar utara Jalan Seth Adji.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement