REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Menteri Kesehatan Inggris mengungkapkan bahwa 91 persen kasus baru di Inggris Raya adalah Covid-19 varian Delta.
Matt Hancock menegaskan bahwa 'strain', yang berasal dari India, sekarang menjadi varian paling dominan di negara itu dan lebih mudah menular daripada varian Kent, 'strain' dari Inggris Raya.
“Pemerintah Inggris Raya melakukan semua upaya yang bisa dilakukan untuk meredam penyebaran virus," kata Hancock.
Pemerintah telah mengintensifkan tes dan vaksinasi di Inggris Utara, di mana peningkatan kasus dilaporkan.
Di Kota Bolton, Manchester dan wilayah Calderdale, orang-orang telah didesak untuk menjalani tes dan menerima kedua dosis vaksin. Penduduk setempat juga disarankan untuk tidak melakukan perjalanan ke daerah lain di negara itu untuk menghentikan penyebaran Covid-19.
Pada Kamis (10/6), 7.393 kasus baru dicatat, dan sepanjang 4-10 Juni, sebanyak 44.008 orang dinyatakan positif Covid-19. Peningkatan kasus ini merupakan peningkatan 63,2 persen dibanding dengan pekan sebelumnya. Tujuh kematian juga tercatat pada Selasa, yaitu peningkatan 1,9 persen.
Pada 9 Juni, lebih dari 40 juta orang telah menerima dosis pertama vaksin, sedangkan lebih dari 28 juta orang menerima dosis kedua. Suntikan diberikan dalam dua dosis dalam jarak tiga pekan.